DAFTAR BERITA

Kamis, 16 Agustus 2012

Ical :Presiden Bebas Berbuat Apa Saja

 INFO TABAGSEL.com-Ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menilai bantahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai tudingan mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar, merupakan hal wajar. Pasalnya, SBY adalah pemimpin negara, jadi bebas untuk berbuat apa saja, apa lagi demi nama baik.
"Masalah Century sebenarnya sudah ada tim pengawas (timwas), jadi seharusnya serahkan saja kepada timwas," Jelas Ical sapaan akrab Aburizal, di DPP Partai Golkar, Kamis (16/8/2012).
Ia mengatakan, seharusnya Presiden SBY menyerahkan sepenuhnya kepada Tim Pengawas yang sudah dibentuk agar masalah bank Century yang ditargetkan pada akhir tahun ini selesai dapat cepat terealisasi.
"Biar saja mereka (timwas) yang menilai," ujarnya.
Ical, yang diusung menjadi orang nomor satu pada Pilpres 2014 mendatang oleh partai Golkar, mengaku tidak terkejut dengan pemberitaan media mengenai sumpah Presiden demi membenarkan pernyataannya. Dirinya menganggap hal itu sudah biasa bagi seorang pemimpin negara untuk membenarkan pernyataan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Pada Rabu (15/8) malam, Presiden memberikan pernyataan resmi, yang membantah tudingan Antasari bahwa dia memimpin rapat penyertaan modal sementara Bank Century pada 9 Oktober 2008 di Kantor Presiden. Presiden mengakui adanya pertemuan pada 9 Oktober 2008 tersebut, tetapi bukan dalam rangka membahas rencana bailout Bank Century, melainkan konsultasi dengan auditor dan penagak hukum bagaimana mengantisipasi kemungkinan datangnya krisi ekonomi.
Dalam pertemuan itu, jelas Presiden, hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu I saat itu yakni Menkopolhukam Widodo AS, Menko Perekonomian ad interim Sri Mulyani, Mensesneg Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Menteri BUMN Sofyan Djalil.
Selain itu, undangan yang hadir sejumlah auditor dan penegak hukum yakni Ketua BPK, Anwar Nasution, Ketua KPK Antasari Azhar, Jaksa Agung Hendarman Soepandji, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, dan Ketua BPKP Didi Widayadi.
Saat itu, masing-masing diminta Presiden untuk memberikan pandangannya mengenai antisipasi menghadapi dampak krisis ekonomi dunia dan ditanggapi langsung oleh Presiden. Sementara tak satupun menteri yang dimintai tanggapan saat itu.
Bahkan, Presiden secara khusus memberikan sebuah buku yang berisi transkrip seluruh pembicaraan dalam pertemuan pada tanggal 9 Oktober 2008 kepada media massa.(Kompas)

Tidak ada komentar: