Angela Merkel (AFP) |
JAKARTA, KOMPAS.com — Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (10/7/2012) siang. Pada kunjungan resmi pertama ke Indonesia yang berlangsung dua hari ini, Merkel memiliki sejumlah agenda, termasuk berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Kalibata; Gereja Immanuel; Masjid Agung Istiqlal; serta kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Pemimpin Jerman ini juga dijadwalkan akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, pukul 15.00. Kedua pemimpin negara akan membahas upaya penguatan hubungan bilateral kedua negara.
Seusai pertemuan, Presiden Yudhoyono dan Kanselir Merkel akan meluncurkan rencana kerja sama yang tertuang dalam Jakarta Declaration atau Deklarasi Jakarta.
Terkait upaya penguatan kerja sama, Pemerintah Indonesia akan mengambil momentum kunjungan ini untuk mempererat kerja sama di bidang investasi dan perdagangan, riset dan teknologi, kesehatan, pendidikan, pertanian, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta transportasi.
Selain agenda di atas, Atase Pers Kedutaan Besar Jerman Christoph Seemann, kepada Kompas.com, mengatakan, Kanselir Merkel juga dijadwalkan akan melakukan dialog dengan tokoh intelektual muda pada Rabu (11/7/2012).
Kedatangan Merkel bertepatan dengan silang pendapat soal rencana membeli 100 tank tempur utama Leopard dari Jerman. Nilai pembelian kendaraan tempur ini mencapai sekitar 280 juta dollar AS. Lembaga swadaya masyarakat Imparsial menilai pembelian 100 tank Leopard adalah kebijakan pemerintah yang tidak tepat mengingat anggaran negara terbatas. Selain itu, pembelian Leopard juga tidak sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
Terkait hal ini, koalisi lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan mendesak Kanselir Jerman Angela Merkel meninjau ulang penjualan Leopard ke Indonesia (Koalisi LSM yang bergerak dalam masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan mendesak Kanselir Jerman Angela Merkel meninjau ulang penjualan seratus unit tank Leopard ke Indonesia).
Sementara itu, kantor berita AFP melansir bahwa Presiden Yudhoyono dan Kanselir Merkel tak akan membicarakan kesepakatan pembelian senjata. Selain itu, tak ada penandatanganan kerja sama perdagangan dan bisnis pada kunjungan Kanselir Merkel kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar