DAFTAR BERITA

Selasa, 26 Juni 2012

Pilkada Kota Padangsidimpuan Pengamat Sarankan Demokrat Cermat Tentukan Calon


PARTAI Demokrat harus lebih hati-hati dalam menentukan pasangan calon yang akan didukung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut). Hasil analisis yang dilakukan oleh pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Sumatera Utara (USU), dari tiga pasangan calon yang lolos dalam penjaringan DPC Partai Demokrat Padangsidempuan, dua diantaranya dianggap masih lemah dan kurang pengalaman dalam struktur pemerintahan serta pengelolaan managemen.
Kedua bakal calon yang dimaksud, adalah Andar Amin Harahap, dan Dedi Jaminsyah Putra Harahap. Kelebihan yang dimiliki keduanya hanya biaya politik cukup besar, didukung lagi oleh kekuasaan orang tua mereka.
Sekretaris Prodi Pembangunan Sekolah Pasca Sarjana Fisip USU, Agus suryadi, mengatakan jika dilihat dari variabel pengalaman di pemerintahan, kedua bakal calon yang mendaftarkan diri ke Partai Demokrat untuk maju sebagai calon Walikota Padangsidimpuan tersebut, dianggap masih cukup lemah. Begitu juga dari sisi usia, keduanya juga dinilai masih terlalu muda dan perlu belajar lebih dalam lagi agar siap maju sebagai penjabat daerah di masa yang akan datang.
Suryadi, memaparkan Dedi dan Andar, yang berstatus sebagai PNS, secara struktural belum memiliki pengalaman kerja yang membanggakan, meskipun dari sisi kekuasaan, mereka bisa melihat orang tuanya, yang menjabat sebagai kepala daerah di Kota Medan dan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
Dedi adalah putra Walikota Medan, Rahudman Harahap. Sementara Andar adalah anak Bahrum Harahap, Bupati Padang Lawas Utara.
"Ini fakta dan contohnya kedua bakal calon tersebut yang sangat berambisi untuk maju. Dari mulai bapak anak istri mau berkuasa karena nikmatnya kekuasaan itu, dan ini saya anggap salah," tegasnya.
Sementara itu, untuk satu calon lainnya yang juga masuk verifikasi Partai Demokrat, yaitu Rusydi Nasution.
Menurut Agus, jika ditinjau dari pengalaman kerjanya, Rusydi dianggap cukup matang. Apalagi bakal calon yang juga asli putra daerah itu, adalah Vice President Bank CIMB Niaga di Ibukota Jakarta. Selain itu, Rusydi yang juga Wakil Bendahara Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) ini memiliki pengalaman cukup sebagai profesional dan praktisi perbankan. Kemampuannya, di bidang perbankan dinilai bisa digunakan untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, utamanya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Namun Agus mengingatkan Rusydi mesti mampu menunjukkan konsepsi mendasar dalam pembangunan Kota Padangsidimpuan. "Sekali lagi, pesan moral saya (kepada Partai Demokrat), jangan membeli kucing dalam karung, Pilihlah yang terbaik, memiliki kualitas, wawasan atau memiliki konsep luas, " katanya.
Dihubungi terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Padangsidimpuan, Khoiruddin Nasution, mengatakan hingga saat ini pihaknya belum bisa menentukan siapa pasangan calon yang akan didukung, karena berdasarkan hasil survei dilakukan oleh Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), ternyata terjadi massa mengambang yang lebih tinggi dibanding tingkat elektabilitas terhadap calon-calon yang ada saat ini di masyarakat.
"Hasil survei terhadap ketiga pasangan calon itu, elektabilitasnya masih belum mencapai dua digit. Sehingga perlu adanya pengkajian lebih jauh dan belum dapat diputuskan siapa figur yang akan didukung," kata Khoiruddin di Medan, kemarin.(Jurnal Indonesia)

Tidak ada komentar: