DAFTAR BERITA

Selasa, 17 April 2012

Kunci Jawaban UN Beredar,Mendikbud Turunkan Tim ke Daerah




Surabaya (ANTARA) - Mendikbud Mohammad Nuh berjanji menurunkan tim untuk mengecek kebenaran adanya peredaran kunci jawaban ujian nasional (UN) dengan tingkat kecocokan hingga 70 persen di Jombang, Jatim.
"Tidak hanya Jombang, saya juga menurunkan tim untuk daerah lain (Sumut, Jatim, Jateng, Sultra, Sulsel) yang juga ada dugaan itu. Saya tidak mau gegabah, karena itu perlu tim untuk verifikasi," katanya kepada ANTARA per telepon, Selasa.
Menurut mantan Rektor ITS Surabaya itu, jika tim verifikasi menemukan kebenaran kecurangan dan kebocoran UN, maka pihaknya akan menyiapkan UN ulang kepada siswa ada pada sekolah yang dicurigai.
"Kecurangan atau kebocoran UN itu sekarang mudah dilacak, nanti tim akan melacak dari belakang yakni percetakan mana, sehingga dari kode yang diketahui akan mudah diketahui darimana asal kebocoran itu," ucapnya.
Ia mengaku tidak akan gegabah menyimpulkan kasus kunci jawaban UN di Jombang hingga 70 persen itu sebagai kesalahan pihak tertentu, apakah percetakan, sekolah, siswa, dinas pendidikan, pengawas, dan seterusnya.
"Tim verifikasi akan mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, karena mereka juga akan mencocokkan `scanning` (pindai) kunci jawaban dengan lokasi kebocoran atau kecurangan itu, sehingga dapat disimpulkan ada kebocoran atau kecurangan atau tidak," paparnya.
Kalau benar, kata mantan Menkominfo itu, UN setempat akan diulang, tapi kalau tidak benar, misalnya, kunci jawaban yang beredar itu belum digunakan siswa, maka hal itu perbuatan oknum tak bertanggung jawab yang mengacu pada soal UN pada tahun-tahun sebelumnya.
"Itu karena rasanya seorang siswa tidak mungkin menghafal 250 item jawaban, sebab UN sekarang ada lima tipe soal dan kalau soal UN ada 50 item, maka ada 250 item jawaban yang harus dihafalkan siswa. Itu tidak mungkin, tapi kejadian itu tetap harus diverifikasi," ujarnya.
Dari pengalaman itu, di hari-hari pelaksanaan UN berikutnya, ia meminta pengawas UN untuk lebih aktif meneliti siswa yang menggunakan HP, siswa yang memakai kertas untuk contekan, dan sebagainya.
Data Humas Kemendikbud mencatat pengaduan dari masyarakat atas isu kebocoran soal UN pada hari pertama (16/4) mencapai 27 kasus, isu kecurangan mencapai 54 kasus, dan beredarnya kunci jawaban 20 kasus. Selain itu, ada juga laporan soal tertukar sebanyak dua kasus. Total pengaduan 254 kasus.
Laporan itu antara lain beredarnya kunci jawaban lewat modus SMS di Jombang dan Jember (Jawa Timur); Temanggung dan Demak (Jawa Tengah); Kendari (Sulawesi Tenggara).
Di Jombang, kunci jawaban Bahasa Indonesia itu langsung dicek Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang dengan menghadirkan sejumlah guru Bahasa Indonesia, dan hasilnya 75 persen kunci jawaban dalam SMS itu benar.
Selain itu, ada pula pelajar yang ketahuan mencontek dan guru memberitahukan jawaban soal kepada anak didiknya. Kasus itu terjadi di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Berita Terkait lainnya 

Tidak ada komentar: