DAFTAR BERITA

Jumat, 06 April 2012

Guru Gagal UKA Perlu Dikaji Ulang


INFO PALUTA.com: Pembinaan guru melalui sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sejak tujuh tahun  lalumelalui program pemberian insentif guru, peningkatan kualifikasi guru dengan mengkuliahkan program sarjana bagi 11.000  ribu guru di Unimed dan Universitas Terbuka.
Bahkan, banyak pula yang tengah menempuh pendidikan S2.    “Semua program ini diharapkan dapat meningkatkan mutu guru. Oleh sebab itu, hasil para guru-guru yang gagal dalam Uji  Kompetensi Awal ini perlu dikaji ulang sehingga semakin membaik pada masa yang akan datang,” kata Sekretaris Daerah Sumut,  Nurdin Lubis, dalam kegiatan rapat koordinasi pendidikan dan sinkronisasi program Kerja yang digelar Lembaga Penjamin Mutu  Pendidikan (LPMP) di Medan, kemarin malam.
Dia mengungkapkan, Pemprovsu prihatin dengan kondisi yang terjadi terhadap guru yang mengikuti Ujian Kompetensi Awal  (UKA). Dimana, Sumut menduduki peringkat 25 dari 33 Provinsi di Indonesia. Hal itu menunjukan bahwa kualitas guru di Sumut  masih rendah.
Nurdin menambahkan, jumlah guru di Sumut mencapai 194.405 orang. Sementara yang belum mengikuti sertifikasi 142.525  . Sedangkan jumlah guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi sebanyak 51475 guru. Mengingat masih banyaknya guru belum  disertifikasi, Pemprovsu meminta, hasil UKA ini hendaknya menjadi tolak ukur kepada seluruh institusi pendidikan yang  terkait untuk melakukan pembinaan terhadap peningkatan mutu guru.
Apalagi saat ini pemprovsu berupaya meningkatkan  kualitas pendidikan di sumut.    “142.525 guru pada gilirannya akan mengikuti sertifikasi, untuk itu kedepan harapannya tidak ada lagi guru-guru yang  tidak lulus dalam sertifikasi,” jelas Nurdin.
Sementara Kepala LPMP Bambang Winarji menyatakan, rapat koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi pendidikan ini digelar  dalam upaya meminta masukan kepada stakeholder pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Selain itu, pertemuan itu juga sebagai bahan evaluasi atas program-program pendidikan nasional, dan daerah. Termasuk  salah satunya adalah program sertifikasi guru. “Kita bias membahasa bersama dimana kelemahan guru-guru untuk dijadikan bahan  pertimbangan dalam penetapan program di masa yang akan datang,” jelasnya.
Rektor Universitas Negeri Medan Ibnu Hajar menyatakan, hasil penelusuran pihaknya dari 4.447 guru di Sumut yang  dinyatakan tidak lulus, hanya 85 orang yang merupakan lulusan Lembaga Pendidik Tenaga  Kependidikan.
“Ini menunjukan bahwa kegagalan ini bukan terletak pada LPTK sebagai pencetak guru. Sebab, nilainya sangat kecil, bila  dibandingkan jumlah yang tidak lulus,” jelasnya.
Namun begitu, hasil ini menjadi sebuah bahan evaluasi yang baik bagi stakeholder pendidikan di Sumut untuk memperbaiki  kualitas guru kedepan. Tanpa program ini sulit kita mengukur kemampuan guru yang ada di Sumut. “Tidak usah saling  menyalahkan, mari dari hasil ini kita perbaiki kedepannya agar lebih baik,” pungkasnya.(Berita Sore)
Berita Terkait Lainnya