DAFTAR BERITA

Minggu, 05 Februari 2012

Polisi Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Palas


INFO PALUTA.com-Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) memburu aktor intelektual kerusuhan dilahan perkebunan Dusun Kuta Parit,Desa SeiKorang, Kecamatan Huta Raja, Kabupaten Padang Lawas ( Palas), Kamis (2/2) lalu.

Sedangkan personel Brigade Brimob (Brimob) yang berada di lokasi saat kejadian, sebagian besar sudah diperiksa Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Tapanuli Selatan (Tapsel). Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Komisaris Besar (Kombes) Pol Raden Heru Prakoso menuturkan, Polres Tapsel hingga kemarin masih menyelidiki kerusuhan antara warga Desa Batang Kumu,Kecamatan Tambusai,Kabupaten Rokan Hulu Riau dengan karyawan PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) dan personel Brimob Polda Sumut Detasemen C Sipirok tersebut.

Penyelidikan dilakukan guna mengungkap aktor intelektual di balik kerusuhan yang menyebabkan 11 orang dari kedua belah pihak luka-luka.“Penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui apakah ada aktor intelektual atau pun provokator di balik kerusuhan itu,” ungkap Heru. Mengenai nasib dua warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau yang sempat diamankan Polres Tapsel saat kejadian, hingga kemarin belum diketahui statusnya.

“ Saya belum tahu, apakah keduanya masih ditahan atau tidak.Mereka diamankan saat kejadian dan diperiksa. Kalau memang tidak terbukti keterlibatan mereka berdua, ya akan dilepaskan,”tuturnya. Adapun personel Brimob Detasemen C Sipirok yang melakukan pengamanan di lokasi kejadian,sebagian besar sudah dimintai keterangan. “Personel Brimob yang jaga di sana dan saat kejadian ada lima.Info yang saya terima,empat personel sudah diperiksa,”jelasnya.

Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro sebelumnya mengatakan,kerusuhan dilatarbelakangi konflik lahan antara PT MAI dengan masyarakat. Keduanya saling mengklaim lahan di Kecamatan Huta Raja Tinggi, Kabupaten Padanglawas.Kerusuhan berawal saat karyawan PT MAI mengerahkan dua unit alat berat ke areal perkebunan untuk membersihkan lahan

Di saat bersamaan, sekitar 200 masyarakat Batang Kumu berada di lahan tersebut dan berupaya menghentikan kegiatan itu.Terjadi pertengkaran antara masyarakat dengan karyawan PT MAI hingga kerusuhan tak dapat terelakan. Akibatnya,6 warga tertembak peluru, sedangkan dua petugas keamanan PT MAI dan empat personel Brimob mengalami luka bacok. Pihak PT PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) memastikan pelaku kerusuhan di lahan perkebunan Dusun Kuta Parit, Desa Sei Korang bukan warga setempat.

“Itu bukan penduduk setempat, melainkan orang-orang dari luar Sumut yang ingin buat keributan dan membuat suasana tidak kondusif. Sehingga masyarakat setempat resah,” ungkap Corporate Secretary PT MAI Rudi Hartono di Medan,kemarin. Rudi menilai masyarakat yang terlibat kerusuhan sudah terlatih. Hal itu terlihat dari luka bacok yang dialami dua petugas keamanan PT MAI dan empat personel Brimob dalam kerusuhan itu.

“Pelaku penyerangan massal sangat terorganisir.Mereka menyerang dengan menggunakan parang dan cangkul dan langsung menyerang kita dengan membabi buta. Syukurnya ada personel Brimob, sehingga korban jiwa dapat diminimalisir,” ujarnya. Dia menambahkan, keberadaan personel Brimob di lokasi kejadian merupakan permintaan perusahaan. Hal tersebut untuk membantu petugas keamanan PT MAI menjaga areal perkebunan.“Brimob beker jasama dengan petugas keamanan menjaga areal kita,”tandasnya.

Dia mengklaim selama ini hubungan perusahaan dengan masyarakat relatif baik dan saling memahami. Namun sejak sejak kejadian, perusahaan terpaksa menghentikan aktivitas di lokasi. Dia belum bisa memastikan kondisi terakhir di lapangan kerena sulitnya komunikasi.

Dia meminta agar pihak kepolisian segera menuntaskan kerusuhan tersebut dan mencari aktor intelektual yang menggerakan masyarakat untuk melakukan penyerangan. “Kita harapkan segera diusut tuntas siapa aktor intelektualnya. Kita tidak mau,wilayah Sumut terjadi seperti di Mesuji,” pungkasnya.

Tidak ada komentar: