INFO PALUTA.com-Masyarakat Desa Aek Jangkang, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang
Lawas Utara (Paluta) sangat membutuhkan tenaga Bidan Desa (Bides).
Pasalnya, sejak tahun 2009 atau lebih 2 tahun lalu, tidak ada bidan di
desa mereka.Demikian dilansi Metro Siantar (20/01/2012).
Kepala Desa Aek Jangkang, Guntur Alamsyah Harahap menceritakan, sejak bidan PTT yang bertugas di desa mereka tahun 2009 lalu menjadi PNS, sejak itu juga tidak ada penggantinya. Sementara, 324 Kepala Keluarga (KK) warga desa yang ingin berobat atau bersalin, harus menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer ke desa terdekat, Desa Batang Baruar Jae. Itu dilakukan warga karena di Desa Batang Baruar Jae juga sudah ada Puskesmas Pembantu (Pustu). Kesulitan yang paling dirasakan masyarakat ketika malam atau dini hari, ada warga sakit atau ingin melahirkan mendadak, itu sangat mengkhawatirkan warga.
“Sudah dua tahun lebih bides kita diterima PNS dan belum ada penggantinya,” ucap Guntur Alamsyah kepada METRO, Kamis (19/1).
Selain penempatan bidan di desa mereka, sebut Kades, warga juga membutuhkan dibangunnya Polindes, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa semakin maksimal.
“Harapan masyarakat Desa Aek Jangkang agar Pemkab menganggarkan pembangunan gedung Puskesdes atau Polindes di kampung kami. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” tambahnya.
Diungkapkan Guntur, sudah beberapa kali mengajukan permohonan tersebut, namun hingga saat ini belum ada realisasinya.
“Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan itu, terkadang masyarakat harus berjalan kaki beberapa kilometer,” digambarkannya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pemkab Paluta, H Darwin Harahap SSos berjanji akan
mengupayakan pendirian Polindes dan menempatkan bidan desa di seluruh wilayah Paluta. Hal ini sesuai dengan permohonan warga demi menciptakan kesehatan di Kabupaten Paluta
Kepala Desa Aek Jangkang, Guntur Alamsyah Harahap menceritakan, sejak bidan PTT yang bertugas di desa mereka tahun 2009 lalu menjadi PNS, sejak itu juga tidak ada penggantinya. Sementara, 324 Kepala Keluarga (KK) warga desa yang ingin berobat atau bersalin, harus menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer ke desa terdekat, Desa Batang Baruar Jae. Itu dilakukan warga karena di Desa Batang Baruar Jae juga sudah ada Puskesmas Pembantu (Pustu). Kesulitan yang paling dirasakan masyarakat ketika malam atau dini hari, ada warga sakit atau ingin melahirkan mendadak, itu sangat mengkhawatirkan warga.
“Sudah dua tahun lebih bides kita diterima PNS dan belum ada penggantinya,” ucap Guntur Alamsyah kepada METRO, Kamis (19/1).
Selain penempatan bidan di desa mereka, sebut Kades, warga juga membutuhkan dibangunnya Polindes, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa semakin maksimal.
“Harapan masyarakat Desa Aek Jangkang agar Pemkab menganggarkan pembangunan gedung Puskesdes atau Polindes di kampung kami. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” tambahnya.
Diungkapkan Guntur, sudah beberapa kali mengajukan permohonan tersebut, namun hingga saat ini belum ada realisasinya.
“Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan itu, terkadang masyarakat harus berjalan kaki beberapa kilometer,” digambarkannya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pemkab Paluta, H Darwin Harahap SSos berjanji akan
mengupayakan pendirian Polindes dan menempatkan bidan desa di seluruh wilayah Paluta. Hal ini sesuai dengan permohonan warga demi menciptakan kesehatan di Kabupaten Paluta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar