INFO PALUTA.com-Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali AA Ngurah Gede Sujaya mengatakan, 20 sekolah di Kota Denpasar menolak dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) karena mampu membiayai secara mandiri. "Semua sekolah yang menolak menerima BOS itu merupakan sekolah swasta yang sudah maju. Jadi mereka merasa sudah cukup membiayai sendiri operasioan pendidikannya," kata Sujaya, di Denpasar, Kamis (26/1/2012). Ia menyebutkan, 20 sekolah yang menolak itu terdiri dari enam SMP dan 14 SD. Di jenjang SMP, penolakan dana BOS dilakukan SMP Taman Rama Jimbaran, SMP Taman Rama Denpasar, SMP Cipta Dharma, SMP CHIS, SMP Tunas Daud, dan SMP Dyatmika. Total siswa di enam sekolah tersebut 810 orang. Sedangkan 14 SD itu yakni SD Lentera Kasih, SD Tunas Kasih, SD Taman Rama, SD Dyatmika, SD CHIS, SD Tunas Daud, High Scope Indo, SD Mustika, SD Cerdas Mandiri, SD Tunas Bangsa, SD Universal, SD Pelita Jaya, SD Harapan Mulya, dan SD Tumbuh Kembang. Siswa di sekolah tersebut berjumlah 3.876 orang. "Pihak sekolah tidak mau menerima BOS, karena merasa anak-anak yang masuk di sana mayoritas berasal dari kalangan keluarga berada," ucapnya. Ia menambahkan, akibat penolakan tersebut berarti sekitar Rp1 miliar dana BOS untuk ke-20 sekolah itu akan dikembalikan ke kas negara. Provinsi Bali sendiri pada 2012 mendapatkan dana alokasi BOS untuk SD dan SMP sebesar Rp 388 miliar. "Selain itu, Bali juga memperoleh dana cadangan BOS senilai Rp19 miliar untuk mengantisipasi biaya pendidikan bagi siswa saat tahun ajaran baru nanti," katanya. Pada tahun ini, lanjut dia, alokasi dana BOS untuk setiap siswa SD sebesar Rp 580 ribu dan bagi siswa SMP dialokasikan masing-masing senilai Rp 710 ribu. Sementara itu, untuk penyaluran dana BOS ke sekolah-sekolah lainnya di Pulau Dewata, menurut dia, sejauh ini tidak ada masalah. "Kami sudah mengawal dan mengecek betul-betul agar pencairan dana BOS bisa berjalan lancar," ucap Sujaya,seperti yang dirilis KOMPAS.com.
Kamis, 26 Januari 2012
20 SEKOLAH DI DENPASAR TOLAK DANA BOS
INFO PALUTA.com-Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali AA Ngurah Gede Sujaya mengatakan, 20 sekolah di Kota Denpasar menolak dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) karena mampu membiayai secara mandiri. "Semua sekolah yang menolak menerima BOS itu merupakan sekolah swasta yang sudah maju. Jadi mereka merasa sudah cukup membiayai sendiri operasioan pendidikannya," kata Sujaya, di Denpasar, Kamis (26/1/2012). Ia menyebutkan, 20 sekolah yang menolak itu terdiri dari enam SMP dan 14 SD. Di jenjang SMP, penolakan dana BOS dilakukan SMP Taman Rama Jimbaran, SMP Taman Rama Denpasar, SMP Cipta Dharma, SMP CHIS, SMP Tunas Daud, dan SMP Dyatmika. Total siswa di enam sekolah tersebut 810 orang. Sedangkan 14 SD itu yakni SD Lentera Kasih, SD Tunas Kasih, SD Taman Rama, SD Dyatmika, SD CHIS, SD Tunas Daud, High Scope Indo, SD Mustika, SD Cerdas Mandiri, SD Tunas Bangsa, SD Universal, SD Pelita Jaya, SD Harapan Mulya, dan SD Tumbuh Kembang. Siswa di sekolah tersebut berjumlah 3.876 orang. "Pihak sekolah tidak mau menerima BOS, karena merasa anak-anak yang masuk di sana mayoritas berasal dari kalangan keluarga berada," ucapnya. Ia menambahkan, akibat penolakan tersebut berarti sekitar Rp1 miliar dana BOS untuk ke-20 sekolah itu akan dikembalikan ke kas negara. Provinsi Bali sendiri pada 2012 mendapatkan dana alokasi BOS untuk SD dan SMP sebesar Rp 388 miliar. "Selain itu, Bali juga memperoleh dana cadangan BOS senilai Rp19 miliar untuk mengantisipasi biaya pendidikan bagi siswa saat tahun ajaran baru nanti," katanya. Pada tahun ini, lanjut dia, alokasi dana BOS untuk setiap siswa SD sebesar Rp 580 ribu dan bagi siswa SMP dialokasikan masing-masing senilai Rp 710 ribu. Sementara itu, untuk penyaluran dana BOS ke sekolah-sekolah lainnya di Pulau Dewata, menurut dia, sejauh ini tidak ada masalah. "Kami sudah mengawal dan mengecek betul-betul agar pencairan dana BOS bisa berjalan lancar," ucap Sujaya,seperti yang dirilis KOMPAS.com.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tapsel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar