INFO PALUTA.com-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh merekomendasikan 10
perguruan tinggi negeri (PTN) yang akan bekerjasama dengan Kementerian
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan) dalam
proses seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Sepuluh PTN yang bergabung dalam konsorsium tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Andalas (Unand), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Seluruh PTN yang tergabung dalam konsorsium itu bertugas membuat soal dan mengevaluasi hasil tes seleksi CPNS. Nuh menjelaskan, ada tiga kriteria poko yang melatarbelakangi dipilihnya 10 PTN itu untuk masuk dalam konsorsium seleksi masuk CPNS.
Pertama, PTN itu telah memiliki fasilitas seperti sistem scanning hingga sistem komputasi. Kedua, sistem yang dimiliki juga telah teruji penggunaan dan hasilnya.
"Dalam arti secara sistem dia telah teruji. Pernah dipakai untuk mengevaluasi tes ratusan ribu peserta Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).," kata Nuh, Jumat (27/1/2012), di Gedung Kemdikbud, Jakarta.
Kriteria ketiga adalah terdistribusi. Ia mengatakan, PTN yang ikut andil dalam proses seleksi itu tidak semuanya berasal dari Pulau Jawa.
"Jangan sampai semua PTN dari Jawa. Itu makanya kita libatkan PTN dari luar Jawa dengan catatan telah memenuhi dua kriteria sebelumnya," ujarnya.
Ia menambahkan, yang harus dijaga dalam rekrutmen CPNS adalah transparansi. Menurutnya, PTN harus bisa menjamin semuanya transparan dan tidak dicemari oleh praktik KKN, dengan catatan PTN diberikan keleluasaan untuk independen.
"PTN itu independen, ini harus kita kawal, dan kita beri apresiasi. Saya hanya mengusulkan, yang berwenang menetapkan adalah Kemenpan, kami siap kapan saja diperlukan," katanya.
Sepuluh PTN yang bergabung dalam konsorsium tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Andalas (Unand), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Seluruh PTN yang tergabung dalam konsorsium itu bertugas membuat soal dan mengevaluasi hasil tes seleksi CPNS. Nuh menjelaskan, ada tiga kriteria poko yang melatarbelakangi dipilihnya 10 PTN itu untuk masuk dalam konsorsium seleksi masuk CPNS.
Pertama, PTN itu telah memiliki fasilitas seperti sistem scanning hingga sistem komputasi. Kedua, sistem yang dimiliki juga telah teruji penggunaan dan hasilnya.
"Dalam arti secara sistem dia telah teruji. Pernah dipakai untuk mengevaluasi tes ratusan ribu peserta Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).," kata Nuh, Jumat (27/1/2012), di Gedung Kemdikbud, Jakarta.
Kriteria ketiga adalah terdistribusi. Ia mengatakan, PTN yang ikut andil dalam proses seleksi itu tidak semuanya berasal dari Pulau Jawa.
"Jangan sampai semua PTN dari Jawa. Itu makanya kita libatkan PTN dari luar Jawa dengan catatan telah memenuhi dua kriteria sebelumnya," ujarnya.
Ia menambahkan, yang harus dijaga dalam rekrutmen CPNS adalah transparansi. Menurutnya, PTN harus bisa menjamin semuanya transparan dan tidak dicemari oleh praktik KKN, dengan catatan PTN diberikan keleluasaan untuk independen.
"PTN itu independen, ini harus kita kawal, dan kita beri apresiasi. Saya hanya mengusulkan, yang berwenang menetapkan adalah Kemenpan, kami siap kapan saja diperlukan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar