 |
| (Merdeka.com) |
INFO TABAGSEL.com-Seperti diberitakan sebelumnya, Helena Gea, 2,5 tahun terbaring tak berdaya di ruang ICU RS Prof Dr Boloni, Medan, Senin (4/1). Bocah asal Padang Lawas, ini tak sadarkan diri diduga karena dianiaya.
Di sekujur tubuh Helena ditemukan bekas luka bakar dan memar. Beredar kabar bocah itu dipukuli dan disundut rokok pada sekujur tubuhnya.
Diana, yang membawa bocah kerumah sakit mengaku tidak mengetahui ihwal penganiayaan terhadap Helena. Dia beralasan hanya ditugaskan perusahaan perkebunan tempatnya bekerja, PT ANJ Agri, untuk menjaga anak itu selama dirawat di RS Dr Prof Boloni, Medan. "Saya tidak begitu tahu kejadiannya, karena saya hanya disuruh menjaga setelah dia dirawat di RSU Rantauprapat," katanya.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Aris Merdeka Sirait pun angkat bicara. Menurutnya, dalam kasus ini pasti ada pelaku yang melakukan, tugas polisi yang harus mencari tahu siapa yang bertanggung jawab.
"Ini pasti ada pelakunya, harus dicari tahu," ujarnya kepada kabarcepat.com, Senin (04/04/2013).
Ia menambahkan, Diana Panggabean selaku orang yang mengantarkan Helena Gea ke rumah sakit harus segera melaporkan hal ini ke Polres Padang Lawas, Sumut. Pasalnya, hal ini harus segera dilakukan agar Helena segera divisum.
"Si Diana itu harus segera melapor ke polisi, agar si anak divisum dan diketahui apa penyebab luka-lukanya," sarannya.
Ia menambahkan, dalam hal ini Komnas PA sangat menaruh perhatian dan segera akan menindak lanjuti kasus tersebut.
"Komnas PA menaruh perhatian dalam kasus ini. Dan akan segera mengkontak pihak-pihak terkait kondisi Helena," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar