DAFTAR BERITA

Minggu, 13 Januari 2013

Pasangan GanTeng Diminta Perjuangkan Nasib Guru Honorer

INFO TABAGSEL.com-Assosiasi Guru Bersatu Indonesia (AGBI) Sumatera Utara (Sumut) meminta pasangan Cagub dan Cawagub Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi memperjuangkan nasib guru bantu dan honorer. Selama ini, tingkat kesejahteraan guru bantu dan honorer masih sangat rendah di tengah tingginya tanggungjawab mencerdaskan anak bangsa.

Harapan ini disampaikan Ketua AGBI Langkat Santa Sembiring saat bersilaturahmi dengan Cawagub Tengku Erry Nuradi di Rumah Silaturahmi GanTeng, Jl. Adam Malik Medan, Jumat (11/01/2013).

Lebih lanjut Santa mengatakan, seluruh guru bantu dan honorer yang bernaung dibawah AGBI berharap pasangan nomor urut 5 memiliki program tersendiri menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi guru bantu dan honorer di Sumut seperti sertifikasi, penerbitan Nomor Unit Tenaga Pokok Pendidikan, tunjangan fungsional, kesejahteraan guru dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"AGBI kini tersebar di 19 Kabupaten/Kota di Sumut. Semua memiliki keluhan yang sama. Karena itu kami berharap pasangan GanTeng merespon permasalahan guru bantu dan honorer," sebut Santa.

Santa juga meminta pasangan GanTeng tidak menghapuskan tunjangan fungsional non PNS sebesar Rp 250 ribu perbulan dan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sebesar Rp 60 ribu khusus bagi guru bantu dan honorer yang telah lulus tersertivikasi. Lazimnya, tunjangan dan bantuan tersebut dikucurkan perenam bulan sekali.

"Selama ini guru bantu dan honorer yang telah lulus sertifikasi tidak lagi mendapatkan tunjangan fungsional non PNS dan bantuan Pemprovsu. Kami berharap tunjangan itu tetap ada, sama seperti yang didapatkan PNS," keluh Santa.

Persoalan lain, sebut Santa, guru bantu dan honorer di bawah Kementerian Agama di Langkat belum menerima dana sertifikasi secara penuh. Untuk sementara, dana sertivikasi yang diterima baru dua bulan dari enam bulan yang dijanjikan dengan besaran Rp 1.5 juta perbulan.

"Kami juga berharap Kementerian Agama juga mempercepat pengeluaran nomor registrasi guru bantu dan honorer lulusan 2011 dan 2012," sebut Santa.

Sementara Cawagub Tengku Erry mengatakan, pemimpin Sumut mendatang akan mencari solusi terkait permasalahan guru bantu dan honorer.

"Kapasitas saya saat ini masih sebagai Bupati Serdang Bedagai. Belum memiliki kewenangan mengambil kebijakan di tingkat Sumatera Utara. Tetapi keluhan ini menjadi cacatan penting bagi saya untuk kedepan," sebut Erry.

Menurut Erry, Sumut memungkinkan melakukan terobosan dengan menghapuskan status guru bantu dan honorer di sekolah negeri.

"Tahap awal, penghapusan guru bantu dan honorer di sekolah negeri. Tahap selanjutnya menyusul guru bantu dan honorer di sekolah swasta. Tetapi pengangkatan guru ini harus mengikuti tata cara yang ada dan harus memenuhi standarisasi profesi seperti sertifikasi dan lain sebagainya," sebut Erry.

Erry menegaskan, keberhasilan Sergai sebagai kabupaten pemekaran paling pesat dalam pembangunan dan tata kelola pemerintahan, tidak terlepas dari keberanian melakukan terobosan dan menjalankan program baru yang berpihak kepada masyarakat.

"Prinsipnya sederhana. Jika program tersebut demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, semua pihak pasti saling dukung. Saya meyakini itu sejak awal menjabat Bupati Sergai," tutur Erry.

Erry juga menyampaikan terima kasih atas dukungan AGBI dan seluruh relawan, elemen masyarakat dan organ yang berjuang memenangkan pasangan GanTeng pada Pilgubsu 7 Maret mendatang. (kabarcepat.com)

Tidak ada komentar: