Jakarta (ANTARA News) - Dokumentasi visual budaya suku Batak tampil dalam bingkai-bingkai foto karya Tim Tanah Air berjudul "Batak: Perjalanan ke Tanah Leluhur" di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA Jakarta, Kamis malam.
"(Pameran foto ini) berawal dari kegelisahan kami. Apa yang dapat kami berikan untuk generasi penerus. Dan yang kami tangkap adalah budaya," kata salah satu fotografer Tim Tanah Air, Sihol Sitanggang, selepas pembukaan pameran.
Selain Sihol Sitanggang, pameran itu juga menampilkan karya anggota Tim Tanah Air seperti Budi Chandra, Arnold Simanjuntak, Hasiholan Siahaan, Diana Putri, dan pembuat film dokumenter budaya Batak, Mahatma Putera.
Sihol mengatakan Tim Tanah Air melakukan pendokumentasian visual budaya Batak selama sekitar tujuh minggu dengan dua tahapan menuju daerah Tora, Karo, Mandailing sampai Toba.
"Harapannya, karya kami dapat menginspirasi kesadaran kolektif dari dokumentasi visual. Sederhananya, ensiklopedia visual budaya khususnya Batak, (meliputi) ritual kelahiran, kematian, dan perkawinan," kata Sihol.
Sihol menambahkan budaya Batak menarik untuk didokumentasikan karena merupakan salah satu suku besar.
"Kehidupan orang Batak mengarah pada trilogi, 'Daliha Natolu', yang berisi 'Somba Marhula-hula', 'Manat Mardongan Tubu', dan 'Elek Marboru'. Tapi, secara pribadi (pameran) ini adalah kerinduan kesukuan saya," kata Sihol. Sihol menjelaskan "Somba Marhula-hula'" berarti menyembah marga ibu, lalu "Manat Mardongan Tubu" berarti sikap baik ke sesama marga, sedangkan "Elek Marboru" berarti menyayangi anggota keluarga perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar