DAFTAR BERITA

Kamis, 15 November 2012

Situasi Israel dan Palestina memburuk, Sekjen PBB prihatin

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon 

PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyuarakan keprihatinannya atas situasi yang memburuk dan meningkatnya kerusuhan yang mengkhawatirkan antara Israel dan Palestina.

Xinhua melaporkan dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Mesir Mohamed Moursi, Ban menyampaikan keprihatinannya tentang kerusuhan yang meningkat di Israel selatan dan Jalur Gaza.

"Sekretaris Jenderal kembali menyampaikan mengutuk keras penembakan roket dari Jalur Gaza dan menyampaikan harapannya bahwa reaksi Israel terukur sehingga tidak memancing lingkaran baru pertumpahan darah --yang dapat merenggut lebih banyak warga sipil dan memiliki dampak rembesan berbahaya di wilayah itu," demikian pernyataan mengenai percakapan telepon tersebut, yang dikeluarkan oleh kantor juru bicara Ban. 

Konflik antara Israel dan Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS, telah meningkat dalam beberapa hari belakangan. Pada Sabtu (10/11), gerilyawan Palestina menembakkan rudal anti-tank ke arah satu jeep patroli Pasukan Pertahanan Israel, dan melukai empat prajurit Yahudi.

Sebagai pembalasan, Angkatan Udara Israel melancarkan beberapa serangan udara terhadap sasaran Palestina di Jalur Gaza, dan pada Rabu menewaskan Ahmed Al-Jaabari, pemimpin Brigade Ezz ed-Deen al-Qassam, dan pengawalnya. 

Sejumlah tentara Israel dikerahkan di sepanjang perbatasan, tindakan yang diduga sebagai persiapan bagi serangan darat. 

Serangan itu ditanggapi dengan lebih dari 150 roket dan bom mortir yang ditembakkan oleh HAMAS ke dalam wilayah Israel selatan.

Juga pada Rabu, Riyad Mansour, Pengamat Tetap Palestina di PBB, telah menyebut situasi itu bisa meledak dan mengutuk serangan Israel dengan sekeras mungkin. "Mereka membuka perang dengan kami," kata Riyad Mansour kepada wartawan di Markas PBB, New York, Rabu pagi.

Mesir telah menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan mengenai serangan tersebut dan Sekretariat PBB menjadwalkan pertemuan tertutup bagi dewan itu pada Rabu malam waktu setempat. 

Tidak ada komentar: