Peringatan HUT tersebut berlangsung sederhana. Bahkan, sejumlah SKPD pun kehadirannya sangat terbatas, termasuk dari unsur Muspida.
Walikota Padangsidempuan, Zulkarnain Nasution, selain memberikan kata sambutan, juga memotong nasi tumpeng, memberikan santunan kepada anak yatim, ulama-ulama sekitar Padangsidempaun.
Salah satu penyebab, perayaan HUT Padangsidempuan tidak dilakukan dengan meriah, karena kota salak itu baru menggelar Pilkada.
Walikota mengatakan, Pemko Padangsidempuan merupakan hasil pemekaran dari kabupetan induk, yakni Tapanuli Selatan (Tapsel). Dan sesuai Undang-Undang (UU) No 4/2001 tanggal 17 Oktober lalu, sudah banyak perkembangan yang terlaksana selama 11 tahun.
“Peningkatan PAD yang cukup signifikan dari hanya Rp 5 miliar, saat ini PAD-nya sudah mencapai Ro 13 miliar. Sebagai kota pendidikan, barang dan jasa, Kota Padangidimpuan berangsur-angsur tumbuh ke arah positif,” katanya.
Dia mengatakan, pertumbuhan berbagai bidang juga berkembang, semisal pertanian perkebunan maupun industri Sidimpuan lebih baik.
Kepada semua pihak, Walikota Padangsidimpuan Drs Zulkarnain Nasution, meminta maaf bila ada kekurangan dalam memimpin Sidimpuan selama kepemimpinannya.
“HUT Pemko Padangsidimpuan kali ini menjadi yang terakhir bagi saya, dan terakhir juga untuk memberikan sambutan. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan keterlambatan di sana-sini, karena hambatan, tantangan dan kendala yang harus dihadapi begitu kompleks,” katanya.
Untuk itu, dia mengajaka selaku pimpinan daerah, agar seluruh komponen masyarakat dan partner pemerintah untuk bersama-sama bergandengan tangan membangun “Bumi Dalihan Natolu yang kita cintai ini.(MedanBisnis -ikhwan nasution)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar