DAFTAR BERITA

Jumat, 10 Agustus 2012

Kejatisu Mulai Usut Dugaan Korupsi Rp400 M PTPN 4 Madina

Ilustrasi

Medan-ORBIT: Dugaan penyimpangan sejumlah anggaran di PTPN IV Mandailing Natal (Madina) senilai Rp400 miliar terkuak ke publik. Bahkan saat ini penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) mulai melakukan penyelidikan atas perkara tersebut.
Sumber Harian Orbit yang minta namanya dirahasiakan, Kamis (9/8), mengungkapkan bahwa pemeriksaan dilakukan tim Pidsus Kejatisu terkait anggaran  yang diperuntukkan bagi pengelolaan tanaman kelapa sawit seluas 9.000 hektar di Madina.
Kata sumber, dana yang dikucurkan oleh pemerintah dari 4500 kepala keluarga (KK) melalui PTPN 4 tidak secara menyeluruh dibagikan kepada masyarakat yang terdiri dari 4 kelompok koperasi .
“Seharusnya dana itu disalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman untuk mengelola lahan kelapa sawit. Jika sudah berhasil pengembaliannya dapat dicicil. Namun belakangan dana tersebut diketahui tidak pernah tersalurkan seluruhnya oleh PTPN 4 Madina sebagai koordinatornya, malah dananya dikatakan sudah habis,” ungkap sumber.
Pantauan Harian Orbit di gedung Kejatisu, delapan saksi hadir di gedung Kejatisu sejak pukul 9.00 pagi hingga pukul 14.00 WIB.  Delapan saksi yang hadir menjalani pemeriksaan secara terpisah oleh penyidik.
Sementara itu, pihak PTPN 4 yang ditanya Harian Orbit perihal pemeriksaan tersebut enggan berkomentar banyak. Pria berambut plontos itu hanya mengaku dirinya datang dari Madina.
“Saya dari Madina, udah dulu ya, mau jalan-jalan dulu saya sebentar lihat-lihat,” katanya seraya berlalu menghindari wartawan.
Sementara itu, Kasi Penkum Humas Kejatisu Marcos Simaremare ketika dikonfirmasi Harian Orbit membenarkan adanya pemeriksaan tersebut. Hanya saja dia enggan membeberkan lebih jauh soal pemeriksaan tersebut karena masih dalam tahap penyidikan.
“Memang benar ada beberapa masyarakat dari koperasi di Madina yang diminta klarifikasi. Namun soal apa dan bagaimana belum bisa kita beberkan karena masih dalam tahap penyelidikan tim Pidsus,” pungkas Marcos. Om-15

Tidak ada komentar: