DAFTAR BERITA

Rabu, 22 Februari 2012

TENAGA HONORER DIANGKAT BULAN DEPAN


INFO PALUTA.com-Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Azwar Abubakar mengaku telah menyelesaikan kisi-kisi konsep Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengangkatan Tenaga Honorer. Ia memperkirakan RPP tersebut baru akan disahkan paling cepat dua pekan ke depan. Pada Selasa (21/2/2012) sore ini, Kementerian Pan dan RB bersama perwakilan organisasi guru dan guru honorer melakukan pertemuan untuk membahas tuntutan para guru honorer.

Azwar menjelaskan, finalisasi kisi-kisi RPP tentang Pengangkatan Tenaga Honorer telah dibahas bersama perwakilan beberapa guru honorer. Selanjutnya, RPP tersebut akan diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Sekretaris Negara (Sekneg).

"Kita sudah bahas semuanya bersama guru honorer, besok akan kita sampaikan kepada Presiden dan Sekneg akan menggulirkannya kepada kementerian terkait. Kami pikir akan selesai dalam dua atau empat pekan," kata Azwar, Selasa (21/2/2012), di Gedung Kementerian Pan dan RB, Jakarta.

Menurutnya, setelah RPP itu resmi disahkan, langkah selanjutnya adalah pembenahan basis data tenaga honorer di seluruh Indonesia.

Ditemui di lokasi yang sama, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengatakan, meski secara subtansi sudah jelas, ia menilai belum ada kepastian kapan RPP itu akan resmi disahkan. Ia berharap pemerintah tidak terlalu lama mengulur waktu dan segera mengesahkan PP tersebut.

"Subtansi sudah clear, tetapi sampai sekarang belum jelas kapan PP itu akan disahkan. Kami harap Sekneg tidak terlalu lama dan jangan melempar ke mana-mana. Saya tahu Sekneg memiliki cara untuk menyelesaikan ini," ungkapnya.

Menurutnya, payung hukum tidak kalah penting dibandingkan dengan menyiapkan teknis pelaksanaan. Ia mengimbau Sekneg dapat menepati janji untuk segera menggelar pertemuan dengan menteri-menteri terkait.

"Khusus untuk PP ini mestinya selesai disahkan tidak lebih dari sebulan," ujar Sulistyo.

Seperti diberitakan, selama hari ini ribuan guru honorer menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta. Dalam aksinya mereka mendesak Presiden untuk memenuhi tuntutan tunggal mereka, yaitu segera menandatangani PP tentang Pengangkatan Tenaga Honorer.

Sementara itu,Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut memerhatikan nasib sekitar 600.000 guru honorer yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tengah memproses pengangkatan para guru honorer. Hanya saja, proses pengangkatan guru honorer membutuhkan waktu.

"Prosesnya tidak lambat. Kami kira memang itu ada proses tindak lanjut. Ini membutuhkan waktu untuk validitas yang menjadi keharusan," kata Julian kepada para wartawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (21/2/2012).

Pada Senin (20/2/2012) kemarin, ribuan guru honorer melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka. Mereka menuntut pengesahan rancangan peraturan pemerintah tentang pengangkatan guru honorer menjadi calon pegawai negeri sipil. Tidak kunjung disahkannya rancangan peraturan pemerintah (RPP) tersebut menunjukkan semua pihak mengabaikan nasib guru honorer. Padahal, tingkat kesejahteraan guru honorer saat ini sangat rendah, banyak yang mendapat honor Rp 100.000-Rp 300.000 per bulan.

Julian mengatakan, Kementerian Reformasi Birokrasi dan Kemdikbud akan melakukan pertemuan dengan perwakilan guru honorer pada Selasa sore ini. Pertemuan tripartit ini akan membicarakan hal teknis terkait rencana pengangkatan guru honorer menjadi calon PNS.

Secara terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo mendorong pemerintah segera menuntaskan persoalan guru honorer. Jika guru honorer memenuhi syarat untuk diangkat menjadi calon PNS, pemerintah diminta segera merealisasikan pengangkatannya.

Sementara itu, bagi yang belum memenuhi syarat tetapi masih dibutuhkan sekolah, perlu dijamin mendapatkan penghasilan minimal yang diatur pemerintah.

"Pemerintah harus menghargai guru honorer yang telah mengabdikan dirinya hingga puluhan tahun dengan gaji yang tidak layak," Sulistiyo.

Setelah berunjuk rasa, perwakilan guru honorer ditemui, antara lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, serta Wakil Mendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim, yang datang terlambat.

Menurut Sulistiyo, Menpan menyanggupi segera mengangkat sekitar 160.000 guru honorer yang memenuhi syarat pada tahun ini setelah RPP disahkan. Sementara untuk guru honorer yang diangkat sekolah yang jumlahnya sekitar 600.000 guru direncanakan diangkat secara bertahap pada 2013

Tidak ada komentar: