DAFTAR BERITA

Rabu, 22 Februari 2012

Polemik Uji Kompetensi Awal Berakhir


INFO PALUTA.com-Polemik penyelenggaraan uji kompetensi awal (UKA) bagi guru, karena tidak ada landasan hukumnya telah terjawab. Di detik-detik akhir menjelang penyelenggaraan UKA, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh telah menandatangani peraturan menteri (permen). Dengan keluarnya permen ini, diharapkan tidak ada lagi polemik menjelang pelaksanaan UKA.

Seperti diketahui, UKA ini akan dilaksanakan serentak pada Sabtu depan (25/2). ”Semuanya sudah beres. Alhamdulillah saya sudah tanda tangani (permen, red),” ujar Nuh yang kemarin (21/2) sedang berkunjung ke Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Menteri asal Surabaya itu mencoba meluruskan bahwa tidak ada niatan kementeriannya untuk mengulur-ulur penandatanganan Permendikbud tersebut.

Sebelumnya, sikap Kemendikbud yang tidak kunjung menerbitkan permen sebagai landasan pelaksanaan UKA sempat memicu polemik. Di antaranya, keluar dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Mereka menuding UKA ini kegiatan ilegal karena tidak ada landasannya.
Akibatnya, semua anggaran negara yang dialokasikan untuk UKA ini masuk kategori penghambur-hamburan uang negara.

Nuh menandaskan, penandatanganan Permendikbud yang mepet dengan pelaksanaan UKA tidak perlu dipersoalkan. Menurutnya, permendikbud ini tidak hanya mengatur tentang UKA. Tetapi, juga mengatur tentang pelaksanaan sertifikasi guru secara keseluruhan. ”Saat ini yang lebih utama adalah menyukseskan UKA,” katanya.

Dia berharap, para guru yang ditetapkan masuk menjadi peserta UKA untuk mempersiapkan diri dengan baik. Calon peserta UKA ini diharapkan tidak terjerat praktik-praktik kotor menjelang UKA. Misalnya, ada pihak yang tidak bertanggung jawab menawarkan kunci jawaban atau sejenisnya.

Sampai detik-detik menjelang pelaksanaan UKA ini, belum muncul laporan kecurangan. Misalnya, telah terjadi kebocoran soal atau jual beli kunci jawaban. Beberapa LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) di tingkat provinsi yang bertanggung jawab melaksanakan UKA ini, telah bekerja sama dengan instansi terkait untuk mengamankan soal UKA.

Pada hari pelaksanaan nanti, Nuh menjadwalkan akan menggelar sidak di sejumlah lokasi penyelenggaraan UKA. Upaya ini digunakan untuk mengetahui langsung apakah guru peserta ujian benar-benar tertekan menghadapi UKA. Upaya ini dilakukan untuk membuktikan kerisauan sejumlah pihak yang menyatakan guru, terutama yang senior, cemas mengikuti ujian karena takut tidak lulus.

Terkait seluruh polemik yang muncul terkait penyelenggaraan UKA, Nuh mengatakan, sebuah kewajaran. Sebab, pelaksanaan UKA tahun ini adalah yang pertama kali. Selain itu, penerapan UKA ini merubah sistem penjaringan guru yang akan memperoleh sertifkat pendidik.

Selama ini, guru yang ingin memperoleh sertifikat pendidik cukup mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Dalam PLPG ini, hampir 100 persen peserta lolos dan memperoleh sertifikat pendidikan.

Tapi, pelaksanaan UKA tahun ini ditetapkan menjadi saringan awal terhadap 300 ribu bakal calon peserta PLPG. Dari seluruh peserta tersebut, sudah ditetapkan kuota PLPG 2012 sebanyak 250 ribu guru. Itu artinya, bakal ada 50 ribu guru yang tidak lulus dalan seleksi UKA ini. (wan/jpnn)

Tidak ada komentar: