DAFTAR BERITA

Selasa, 23 Juni 2015

Panggung Grup Musik Islami Ditonton Ribuan Jin Putih di Madina

 
Group musik Ki Ageng Ganjur saat manggung (Dody Handoko)

INFO TABAGSEL.com-Pada suatu ketika di kawasan Natal, Mandailing, Sumatera Utara, grup musik Ki Ageng Ganjur, pimpinan mantan asisten pribadi Gus Dur, Al Zastrouw Ngatawi, sedang pentas.

Seperti biasa, mereka malam itu memainkan musik etnis dengan lirik lagu Islami. Tak lupa juga diselingi pembacaan shalawat nabi bersama-sama.

Dari atas panggung, Zastrouw melihat puluhan ribu penonton berbaju putih-putih memadati tanah lapang itu. Suara shalawat nabi yang digemakan bebarengan terasa religius. Sampai bulu kuduknya meremang mendengarnya.

Ketika menyanyikan lagu islami seperti Ilir-Ilir dan Tombo Ati, mereka juga ikut bernyanyi. Suara puluhan ribu penonton yang melantunkan Tombo Ati menggetarkan hati Zastrouw.

Namun, ketika Ki Ageng Ganjur menyanyikan lagu dangdut, tiba-tiba suara menjadi senyap seperti kuburan. Hampir tidak ada satupun yang ikut menyanyikan bersama-sama. Seakan-akan tidak ada penontonnya. Padahal lagu dangdut yang dinyanyikan cukup rancak.

Setelah menggeber beberapa lagu lagi hampir tengah malam, pentas itu pun rampung. Zastrouw dan kru Ki Ageng Ganjur segera berbenah-benah menuju hotel. Penonton pun berangsur-angsur pulang, tanah lapang itu pun lengang kembali.

"Sampai di hotel, saya dan teman-teman baru merasa ada yang aneh dan janggal dengan penontonnya," kata Zastrouw ketika ditemui di rumahnya, kawasan Sawangan, Depok.

Ketika mereka bercakap-cakap, membicarakan pentas yang baru dijalani, mereka ternyata sama-sama memendam pertanyaan dalam hati.

Pertama, mereka heran melihat penonton yang jumlahnya hampir 50 ribu penonton. Kedua, penonton dalam jumlah besar itu memakai baju putih semua. Ketiga, ketika menyanyi lagu dangdut, tidak satupun penonton yang ikut menyanyikan, bahkan sunyi sepi.

Keempat, mereka kebingungan kendaraan untuk transportasi puluhan ribu penonton. Padahal tempat itu terletak di pinggir kota, angkutan kota jarang sampai ke sana. Kelima, mereka juga melihat mobil atau truk yang parkir tidak banyak. Sehingga tidak mungkin puluhan ribuan penonton akan terangkut.

“Saya juga heran, dalam waktu singkat, tahu-tahu tanah lapang kosong tak ada penonton lagi. Padahal dengan jumlah penonton puluhan ribu perlu berjam-jam untuk mengosongkannya. Kayaknya yang menonton tak cuma manusia tapi juga jin dari alam gaib”, katanya.(VIVA.CO.ID)

Tidak ada komentar: