DAFTAR BERITA

Jumat, 17 April 2015

Jalan Sosopan Terus Tergerus

Kondisi Jalinsum Sosopan di Kecamatan Sosopan, Padang Lawas, yang terus menerus tergerus air sungai, Kamis (16/4). Semula jalan ini mempunyai lebar 8 meter dan kini hanya tinggal 2,5 meter saja.(FOTO:Parningotan Aritonang/Metro Tabagsel)
INFO TABAGSEL.com-Beberapa hari terakhir, curah hujan di Kabupaten Padang Lawas cukup tinggi. Sebagian besar menyebabkan jalanan tergenang air. Bahkan, ada yang hanyut dan nyaris putus.

Seperti pantauan di Jalinsum Sosopan, tepatnya di antara Desa Pagarimba Julu dengan Desa Aek Bargot Kecamatan Sosopan. Jalan yang sebelumnya mempunyai lebar 8 meter, kini hanya tinggal 2,5 meter. Hal itu akibat jalan hanyut digerus air sungai yang meluap. Memang, jalan yang berlapis tanah ini sebelumnya juga belum dilengkapi bronjong di tepi jalan. Kondisi jalan saat ini hanya dapat dilalui satu mobil saja.

 Camat Sosopan Idris Nasution saat dikonfirmasi, membenarkan jalan itu kini hanya dapat dilalui satu mobil saja. Padahal sebelumnya, meski dilalui mobil, masih menyisakan 5 meter lebih badan jalan. Hujan yang lebat pada Rabu (15/4) dini hari, kian membuat gerusan air sungai melebar ke jalan. Bahkan kini jalan nyaris putus.

“Semalam masih masih ada 5 meter lagi, hujan tadi malamlah mungkin membuat air sungai itu meluap dan menghanyutkan jalan. kini jalan hanya bisa dilewati satu mobil saja,” imbuh camat.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah melaporkan hal itu ke Dinas PU untuk segera melakukan penanganan. Sebab, kondisi jalan yang mulai putus ini dikhawatirkan betul-betul putus dan tidak bisa digunakan warga lagi.

“Kalau putus bagaimana kami nanti lewat? Hal ini sudah kita laporkan ke PU, bahkan saat jalan ini masih berkisar 5 meter,” ungkapnya.

Sementara di beberapa jalan lainnya, salah satunya di Jalinsum Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun, beberapa titik jalan terlihat tergenang air. Meski hujan telah lama berhenti, badan jalan itu tetap saja tergenang. Diperkirakan, hal itu terjadi akibat minimnya sistem drainase. Dimana drainase tidak mampu menampung debit air yang datang dari hulu (dolok), hingga akhirnya meluber ke badan jalan.

Tidak saja mengganggu pengguna jalan, air yang menggenangi jalan juga dikhawatirkan akan mudah rusak terkikis air. Menurut seorang pengguna jalan, Ashari Hasibuan, ia cukup terganggu dengan kondisi jalanan yang tergenang tersebut. Genangan air juga tidak pernah surut dengan curah hujan yang turun hampir tiap hari ini. “Apalagi pas berpapasan dengan kenderaan lain, pasti kena cipratan air kita yang naik kreta ini. Terpaksalah pelan-pelan, kalau tidak, berhenti dulu sebentar, menunggu lewat kendaraan lain,” katanya.(MS)