DAFTAR BERITA

Sabtu, 10 Januari 2015

Jumlah Penerima Raskin Sumut 2015 Tetap



INFO TABAGSEL.com-Perum Bulog Sumatera Utara menegaskan jumlah penerima beras warga miskin (raskin) di daerah itu pada tahun 2015 tidak mengami perubahan dibandingkan tahun 2014, yakni sebanyak 746.220 rumah tangga sasaran.

“Jumlah pagu beras untuk RTS (rumah tangga sasaran) di kabupaten/kota di Sumut itu sudah ditetapkan, tidak ada perubahan, dari tahun 2014,” kata Humas Bulog Sumut Rudy Adlyn di Medan, Jumat.

Selain jumlah penerima RTS-nya tidak berubah, jumlah alokasi per bulannya juga tetap 15 kg per bulan.

Demikian pula, harga raskin juga tidak berubah yakni Rp1.600 per kg dengan alokasi yang tetap tetap selama 12 bulan, jelasnya.

“Bulog sudah meminta pemerintah kota/kabupaten untuk segera mengajukan SPA (surat permintaan alokasi) raskin agar bisa disalurkan segera,” katanya.

Ia mengatakan bahwa Bulog siap menyalurkan raskin karena memang merupakan kewajiban juga stok cukup aman.

Stok akan semakin aman karena akan ada segera masuk beras dari daerah lain, katanya dasn menambahkan bahwa stok beras Bulog dewasa ini ada 40 ribuan ton yang bisa untuk kebutuhan hampir empat bulan ke depan.

Alokasi raskin di Sumut setiap bulannya sebesar 11.193.300 kg.

“Bulog dan Pemprov Sumut berkeinginan kuat untuk semakin memperlancar penyaluran,Tahun 2014, penyaluran Raskin di Sumut mendekati 99 persen atau 98 persen lebih,”katanya.

Sementara itu, anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba, menyebutkan alokasi raskin harus semakin diperlancar.

“Kalau memungkinkan jumlah RTS-nya perlu ditambah mengingat data BPS (Badan Pusat Statistik ) menunjukkan jumlah warga miskin di Sumut bertambah di 2014 dampak krisis global,” katanya.

Dia juga meminta Bulog dan Pemprov Sumut/pemkab/pemkot terus mengevaluasi atau meng “up date” RTS penerima apakah memang benar-benar layak menerima atau tidak Raskin itu.

Menurut Kepala BPS Sumut Wien Kusdiatmono, jumlah penduduk miskin di Sumut bertambah sebesar 73.900 orang atau mencapai 1.360.600 orang hingga September 2014 dari di Maret 1.286.700 orang.

“Pertambahan penduduk miskin di Sumut terjadi di pedesaan dan perkotaan,” katanya.

Di pedesaan penduduk miskin bertambah sebanyak 38.600 orang atau menjadi 693.100 orang dan di perkotaan naik 35.300 orang hingga mencapai 667.500 orang, katanya.

Dia menjelaskan, pada September garis kemiskinan di Sumut secara total sebesar Rp330.663 per kapita per bulan, dimana di perkotaan Rp349.372 dan di pedesaan sebesar Rp312.493. “Dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin, maka persentase kemiskinan juga meningkat atau mencapai 9,85 persen dari jumlah penduduk Sumut,” katanya