DAFTAR BERITA

Sabtu, 06 Desember 2014

Munas Ancol dapat restu pemerintah

INFO TABAGSEL.com-Calon Ketua Umum Golkar yang juga anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, mengatakan, pelaksanaan Munas Golkar IX Ancol sudah mendapat restu dari pemerintah.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang telah berkomunikasi dengan kami terkait pelaksanaan Munas ini," kata Priyo di arena Munas IX Golkar yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu.


Kata Priyo, tiga hari lalu, dia bersama Agung Laksono dan Agus Gumiwang dari Tim Penyelamat Partai Golkar sudah menemui dan diterima Jusuf Kalla. Disitu kami berbincang banyak hal salah satunya soal Munas. "Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Pak JK yang pernyataannya telah menguatkan kami untuk membulatkan tekad menyelenggakan munas ini," ujarnya.

Dia bersama Laksono dan Gumiwang termasuk dalam 19 kader Partai Golkar yang dipecat kepemimpinan Aburizal Bakrie, hanya beberapa jam setelah pengusaha nasional itu kembali menduduki kursi ketua umum DPP Partai Golkar itu

Selain mendapat restu dari pemerintah, Munas IX Golkar Ancol ini juga sudah mengantongi izin dari Kepolisian RI.

"Untuk keamanan, kita sudah mendapat surat izin dari Mabes Polri dan ‎akan diback up pengamanan berlapis dari kepolisian," sebutnya.

Ditambahkannya, pelaksanaan Munas IX Golkar Ancol akan dilakukan dengan suka cita, tidak ada intimidasi, dan demokratis.

Kalau Munas disana (Bali) itu, imbuhnya, dinilai banyak cacat, bahkan tidak ada nilai-nilai demokrasinya. Tapi kali ini akan kita lakukan secara demokratis, untuk membawa partai Golkar seperti apa ke depannya.

"Munas di Jakarta tidak seperti di Bali, Tidak menakutkan dan lebih bersuka-cita untuk dijadikan partai yang lebih baik ke depan," kata Priyo.

Munas IX Golkar Ancol akan dibuka pukul 19.00 WIB. Rencananya petinggi partai dari Koalisi Indonesia Hebat akan datang menghadiri pembukaan Munas.

Saat ini ada tiga kandidat calon ketua umum Golkar, yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang Kartasasmita.