INFO TABAGSEL.com- Puluhan massa dari Mahasiswa Masyarakat Peduli Birokrasi Bersih (AMPBB) melakukan aksi demo ke Gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) di Medan meminta pemeriksaan Bupati Padang Lawas Utara Bachrum Harahap dan putranya Andar Amin Harahap yang juga Walikota Padangsidempuan dalam aksus dugaan aliran dana proyek alat kesehatan di daerah tersebut TA 2012.
Menurut Koordinator aksi, Amdi Lumalo Harahap, Bupati Paluta dan anaknya Walikota Padangssidempuan menerima aliraan dana dari rekanan alkes RSU Gunung Tua, Ridwan Winata pemilik PT Aditya Wiguna sekitar Rp620 juta sebagai upeti.
Dalam kasus yang sama di Lampung, Ridwan juga dijadikan tersangka oleh Kejati Lampung.
"Sudah jelas kemana saja, aliran korupsi. Tidak mau daerah kami dipimpin koruptor. Bupati Palatu Bachrum Harahap terlah diduga kuat memerintah dan menyuruh Direktur RSUD Gunung Tua, dr Naga Bakti Harahap untuk bertemu dengan Ridwan Winata dan terjadi kesepatan penggelembungan harga (mark up) pada pengerjaan pengadaan Alkes RSUD tersebut," ucapnya.
Selain melibatkab bupati kasus tersebut juga melibatkan dr Naga Bakti Harahap selaku Dirut RSUD Gunung disebutkan menerima sebesar Rp.400 juta, Rahmad Taufik Hasibuan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Gunung Tua menerima sebesar Rp70 juta dan Henry Hamonangan Daulay, Bendahara RSUD Gunung Tua menerima senilai Rp89 juta. Seluruh uang tersebut diberikan dari Ridwan Winata, selaku rekanan dalam proyek Alkes itu.
Massa yang datang dengan membawa orang-orangan sawah berwajahkan Bahrum dan Andar Harahap diikuti anak-anak dan ibu-ibu.
Massa juga sempat melakukan pemblokiran jalan dengan membakar ban sehingga hampir memacetkan Jalan AH Nasution.
Staf humas Kejatisu Noprianto S berjanji akan meneruskan permintaan masaa kepada pimpinan.
Setelah mendapatkan keterangan dari perwakilan Kejatisu massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan aksi ini, mendapatkan ketat dari puluhan personil kepolisian dari Polsek Deli Tua.(WASPADA ONLINE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar