INFO TABAGSEL.com-Cabang bulutangkis perorangan baru saja menyumbangkan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di Asian Games 2014 lewat pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Pasangan unggulan ketujuh ini merebut kemenangan atas Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang), dengan skor 21-15, 21-9.
Medali emas ganda putri dari Greysia/Nitya merupakan jawaban penantian panjang selama 36 tahun lamanya. Medali emas ganda putri terakhir kali direbut oleh pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna pada Asian Games 1978.
“Kami bersyukur kepada Tuhan, akhirnya
kami berhasil setelah bertahun-tahun kami belajar bahwa sangatlah sulit
mengalahkan mereka yang tidak mudah menyerah. Jadi, kami lebih tidak
mudah menyerah lagi sampai kami mendapatkan tujuan kami,” ujar Greysia
pada konferensi pers di Gyeyang Gymnasium.
“Kami tidak dapat menggambarkan perasaan
kami saat ini, kami sangat bahagia untuk kami, pelatih, keluarga dan
untuk masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
“Kemenangan ini kami persembahkan untuk
Tuhan, keluarga, pelatih, dan PBSI yang tak pernah lelah memberikan
dukungan kepada kami dan memberi kepercayaan kepada kami,” kata Nitya
menambahkan.
Penampilan Greysia/Nitya di partai final
memang tidak sedramatis laga di semifinal saat melawan Tian Qing/Zhao
Yunlei (Tiongkok). Karena Greysia/Nitya memang terlalu mendominasi
jalannya pertandingan pada laga kontra Ayaka/Misaki yang merupakan
unggulan pertama. Perolehan skor memang berlangsung ketat di awal game
pertama hingga kedudukan 15-15 kedua pasangan tampak banyak bermain
reli. Tak seperti laga sebelumnya, pertahanan Greysia/Nitya justru lebih
rapat dibanding Ayaka/Misaki.
Pada game kedua, Greysia/Nitya bermain
super agresif dan banyak menyerang pertahanan Ayaka/Misaki. Pasangan
Jepang ini tampak kebingungan dan tak tahu mesti menerapkan permainan
seperti apa, mereka tertinggal jauh hingga 7-16 dan sulit untuk
mengejar. Sebaliknya, Greysia/Nitya semakin garang, Greysia terus
menyambar di depan net, Nitya kerap melancarkan smash keras dari
belakang lapangan. Keduanya pun menang telak sekaligus memastikan medali
emas.
Rasa haru menyelimuti Greysia/Nitya yang
langsung berpelukan di tengah lapangan bersama sang pelatih, Eng Hian.
Mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia merupakan sebuah
prestasi yang sangat membanggakan, apalagi pada awalnya mereka
ditargetkan meraih medali perunggu.
“Greysia/Nitya sangat kuat di babak
final perorangan kali ini, sangat berbeda dengan pertemuan sebelumnya di
nomor beregu. Kami ucapkan selamat kepada Greysia/Nitya atas kemenangan
ini,” ujar Ayaka.
“Ayaka/Misaki tampil konsisten sejak
Olimpiade London 2012 dan menjuarai turnamen super series, kami sangat
senang bisa bertanding melawan Ayaka/Misaki,” Greysia balik memuji
lawannya.
Indonesia masih berpeluang untuk menambah pundi-pundi medali emas lewat pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang di babak final akan berhadapan dengan pasangan tuan rumah, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.
Indonesia masih berpeluang untuk menambah pundi-pundi medali emas lewat pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang di babak final akan berhadapan dengan pasangan tuan rumah, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar