DAFTAR BERITA

Minggu, 01 Juni 2014

Langkah Prabowo-Hatta dekati FPI menuai kritik

 INFO TABAGSEL.com-Lembaga bentukan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, The Wahid Institute, menyesalkan langkah kandidat presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Hatta Rajasa yang merangkul organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Peneliti The Wahid Institute Muhammad Subhi Azhari mengatakan, langkah politik Prabowo dan Hatta merangkul FPI secara moral sebagai bakal calon pemimpin tidak memberikan contoh baik kepada masyarakat.

"Kurang bijaksana. Masyarakat akan menilai bahwa calon ini mentoleransi kekerasan. Seakan-akan mentoleransi kekerasan," katanya dilansir dari Antara, Sabtu (31/5).

Hatta menghadiri sebuah acara di Jakarta pada Selasa (27/5) lalu yang dihadiri anggota FPI dan pimpinannya Habib Rizieq Syihab. Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais itu, Hatta meminta dukungan dan doa dari anggota FPI.

Subhi menyesalkan langkah ini. Sebab, beberapa kali FPI menyalahi tradisi kebangsaan yang beragam dan menghargai perbedaan.

"Namun, mereka (Prabowo dan Hatta) justru tidak memberikan contoh yang bijak kepada masyarakat Indonesia. Prabowo-Hatta seharusnya bijak dalam mencari dukungan dari kelompok masyarakat," ujarnya.

Subhi menjelaskan, bentuk tindakan intoleransi yang dilakukan FPI mulai dari lisan hingga fisik. Tindakan intoleransi yang dilakukan FPI sepanjang tahun 2013 terjadi di banyak daerah di Indonesia, namun hanya sedikit yang diproses secara hukum oleh kepolisian.

Sebelumnya, Cawapres Hatta Rajasa membantah jika kehadirannya di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk mencari dukungan dari massa Islam. Hatta berkilah hanya meminta doa kepada Front Pembela Islam (FPI), Majelis Tafsiran Quran dan Majelis Rasulullah yang datang ke lokasi.

"Saya enggak usah menyampaikan siapa yang mendukung. Saya mengatakan tadi hanya mohon doanya saja," ujar Hatta kepada wartawan di lokasi, Selasa (27/5).

Tidak ada komentar: