INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta jajaran pemerintahan untuk menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014 dengan tepat agar dapat diterima oleh presiden dan pemerintah baru. RAPBN dan RKP tersebut, secara khusus akan dibahas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional TA 2015.
Presiden menegaskan, RAPBN 2015 itu yang melaksanakan adalah presiden dan pemerintahan mendatang. “Insya Allah nanti kalau sudah diketahui presiden terpilih, saya akan menyampaikan hasil rencana ini untuk tahun 2015, agar diketahui dan manakala nantinya diperlukan perubahan dan penyesuaian rancangan ini telah dapat dipelajari dan diketahui lebih awal," kata Presiden SBY saat memberikan pengantar pada sidang kabinet Paripurna diperluas di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (29/4).
Seperti yang selama ini telah berlangsung, lanjut Presiden, lima dan sepuluh tahun ini, semua akan dituangkan dalam RAPBN dan RKP tahun 2015, berupa asumsi, rumusan yang dapat dilakukan oleh presiden baru.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY yang didampingi Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengingatkan semua pihak untuk menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) dalam enam bulan terakhir ini. "Insya Allah besok akan saya sampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) protret atau perjalanan lima tahun terakhir apa yang sudah kita capai dan belum kita capai," katanya.
Diakui Presiden, di antara para peserta Sidang Kabinet Diperluas itu banyak sekali yang masih akan bertugas setelah 20 Oktober, nanti terutama para gubernur dan wakil gubernur. K”alau kabinet saya nggak tahu, mungkin ada yang akan berlanjut pada kabinet mendatang, atau ada yang ingin pensiun bersama saya. Tetapi yang dari BUMN, KEN, KIN masih akan bertugas, saya berharap yang di ruang ini akan memiliki masa depan yang lebih baik," ucap Presiden. Sidang Kabinet Diperluas ini diikuti oleh Wakil Presiden Boediono, para menteri KIB II, anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN), Komite Inovasi Nasional (KIN), para Gubernur, dan pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Presiden menegaskan, RAPBN 2015 itu yang melaksanakan adalah presiden dan pemerintahan mendatang. “Insya Allah nanti kalau sudah diketahui presiden terpilih, saya akan menyampaikan hasil rencana ini untuk tahun 2015, agar diketahui dan manakala nantinya diperlukan perubahan dan penyesuaian rancangan ini telah dapat dipelajari dan diketahui lebih awal," kata Presiden SBY saat memberikan pengantar pada sidang kabinet Paripurna diperluas di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (29/4).
Seperti yang selama ini telah berlangsung, lanjut Presiden, lima dan sepuluh tahun ini, semua akan dituangkan dalam RAPBN dan RKP tahun 2015, berupa asumsi, rumusan yang dapat dilakukan oleh presiden baru.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY yang didampingi Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengingatkan semua pihak untuk menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) dalam enam bulan terakhir ini. "Insya Allah besok akan saya sampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) protret atau perjalanan lima tahun terakhir apa yang sudah kita capai dan belum kita capai," katanya.
Diakui Presiden, di antara para peserta Sidang Kabinet Diperluas itu banyak sekali yang masih akan bertugas setelah 20 Oktober, nanti terutama para gubernur dan wakil gubernur. K”alau kabinet saya nggak tahu, mungkin ada yang akan berlanjut pada kabinet mendatang, atau ada yang ingin pensiun bersama saya. Tetapi yang dari BUMN, KEN, KIN masih akan bertugas, saya berharap yang di ruang ini akan memiliki masa depan yang lebih baik," ucap Presiden. Sidang Kabinet Diperluas ini diikuti oleh Wakil Presiden Boediono, para menteri KIB II, anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN), Komite Inovasi Nasional (KIN), para Gubernur, dan pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar