INFO TABAGSEL.com-Empat belas warga Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu siang, dilaporkan tewas terkena awan panas Gunung Sinabung dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Kabanjahe untuk diidentifikasi.

Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi Antara dari Medan, mengatakan ke-14 warga tersebut dalam keadaan terbakar akibat semburan awan panas di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung.

Bahkan, menurut dia, hingga pukul 19.00 WIB, dari 14 jumlah korban yang meninggal dunia, dan diperkirakan delapan sudah terinditifikasi petugas dari RSU Kabanjahe.

"Namun sampai saat ini, kedelapan nama-nama jenazah yang telah terindifikasi belum diperoleh dari petugas RSU Kabanjahe," ujarnya.

Jhonson mengatakan, dari 14 korban awan panas tersebut, beberapa diantaranya, tiga pelajar SMK Kabanjahe, mahasiswa asal Kutacane, Aceh, Guru SD, warga Desa Sukameriah dan warga Medan.

"Sampai saat ini, ke-14 jenazah korban awan panas Sinabung masih berada di RSU Kabanjahe," ucap Kabag Humas Pemkab Karo.



Tiga luka serius

Sementara tiga warga mengalami luka bakar serius terkena awan panas Gunung Sinabung yang mengalami erupsi, masih dirawat intensif di Rumah Sakit Efarina Etaham, Kabanjahe.

Ketiga warga itu, Doni Milala (60), sehat Sembiring (48) dan anaknya Surya Sembiring (21). Doni Milala adalah penduduk Desa Sukameriah, Kecamatan Payung yang selama ini mengungsi di Posko Penampungan, Kabanjahe.

Doni Milala sengaja pulang ke kampung halamannya di Desa Sukameriah untuk melihat rumahnya yang sudah lama ditinggalkan akibat erupsi Gunung Sinabung

Sedangkan dua warga lainnya adalah Sehat Sembiring dan Surya Sembiring yang tinggal di Kabanjahe, pada hari nahas tersebut pulang ke Desa Sukameriah untuk ziarah.

Desa Sukameriah yang berada di bagian atas, hanya berjarak 2,7 kilometer dari kawah Sinabung yang mengalami erupsi itu.

Desa Sukameriah, termasuk daerah yang tidak aman dari pengaruh erupsi Gunung Sinabung, dan direkomendasikan oleh Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk memindahkan penduduknya ke lokasi penampungan di Kabanjahe.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan semakin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.