Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan, posisi SAL (fleksibel) pada Desember 2012 adalah sebesar Rp20-21 triliun, dan SiLPA tahun ini diperkirakan mencapai Rp20,5 triliun, sehingga jika diakumulasikan perhitungan sementara SAL sampai dengan 2013 mencapai Rp40,5 triliun.
“Tapi ini angka sementara ya, karena finalnya setelah diaudit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Kita juga belum tahu persis untuk SiLPA 2013, bisa di atas atau di bawah angka yang ada sekarang,” terang Askolani pada jumpa pers Evaluasi Perkembangan Perekonomian Global dan Domestik 2013 serta Kinerja Realisasi APBN 2013, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (6/1).
Namun demikian, Dirjen Anggaran optimistis dana tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan awal tahun ini, seperti pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), pembayaran utang, maupun transfer ke daerah berupa Dana Alokasi Umum (DAU).
Sementara itu, Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono menjelaskan, SAL 2012 yang mencapai sekitar Rp70 triliun terdiri atas SAL yang fleksibel sebesar Rp50 triliun dan SAL yang terikat sebesar Rp20 triliun. Untuk SAL yang tidak terikat (fleksibel) sudah terpakai sebesar Rp30 triliun, sehingga masih menyisakan Rp20 triliun yang akan diakumulasikan dengan SiLPA tahun 2013.
Marwanto menambahkan, pada umumnya fungsi SAL adalah untuk memenuhi kebutuhan awal tahun karena belum ada pendapatan negara yang masuk. Namun, penggunaan SAL harus sesuai dengan ketentuan proses anggaran, yang akan dibahas dalam sidang kabinet, baik program maupun prosesnya, dan dibicarakan kembali dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
(Humas Kemenkeu/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar