INFO TABAGSEL.com-Ribuan warga Kota Medan dan sekitarnya menghadiri debat peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat yang dilaksanakan di halaman Istana Maimun Medan, Selasa malam.
Kehadiran masyarakat Kota Medan tersebut ada yang menggunakan atribut dukungan terhadap salah satu peserta konvensi, dan ada juga yang berdasarkan inisiatif sendiri.
Pembukaan debat peserta konvensi capres Partai Demokrat tersebut diawali tarian Serampang Dua Belas yang merupakan tarian khas etnis melayu.
Di penghujung tarian tersebut, enam peserta konvensi yang mengikuti debat pada malam itu dihadiahi topi khas etnis melayu yang menggambarkan sosok panglima.
Enam peserta konvensi yang mengikuti debat tersebut adalah anggota Komisi 1 DPR RI Hayono Isman, Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, anggota BPK Ali Masykur Musa dan mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo.
Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan lalu Indonesia Raya dan mars Partai Demokrat. Ketika menyanyikan lagu nasional tersebut, hampir seluruh warga Kota Medan ikut menyanyi.
Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat Maftuh Basyuni mengatakan, rakyat layak berterima kasih kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menyelenggarakan konvensi tersebut.
Dulunya, memang ada parpol yang melakukan konvensi tetapi sifatnya hanya internal tanpa melibatkan potensi luar yang tidak kalah berkualitas.
“Sedangkan kita memberikan kesempatan bagi berbagai pihak diluar partai,” katanya.
Pada Selasa malam itu, debat hanya diikuti enam peserta konvensi yakni Irman Gusman, Dahlan Iskan, ali Masykur Musa, Pramono edhie Wibowo, Hayono Isman, dan Gita Wiryawan.
“Lima peserta yang lain akan disaksikan besok (Rabu, 22/1) malam di tempat yang sama,” kata mantan Menteri Agama RI tersebut.
Debat tersebut sengaja dilakukan agar masyarakat Indonesia mengetahui tokoh yang pantas untuk memimpin pembangunan di Tanah Air. “Pesan pak SBY, tolong pilih satu saja. Tolong perhatikan dengan seksama putera-putera yang telah kita saring ini,” katanya dalam debat tersebut dipandu politisi Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Kehadiran masyarakat Kota Medan tersebut ada yang menggunakan atribut dukungan terhadap salah satu peserta konvensi, dan ada juga yang berdasarkan inisiatif sendiri.
Pembukaan debat peserta konvensi capres Partai Demokrat tersebut diawali tarian Serampang Dua Belas yang merupakan tarian khas etnis melayu.
Di penghujung tarian tersebut, enam peserta konvensi yang mengikuti debat pada malam itu dihadiahi topi khas etnis melayu yang menggambarkan sosok panglima.
Enam peserta konvensi yang mengikuti debat tersebut adalah anggota Komisi 1 DPR RI Hayono Isman, Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, anggota BPK Ali Masykur Musa dan mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo.
Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan lalu Indonesia Raya dan mars Partai Demokrat. Ketika menyanyikan lagu nasional tersebut, hampir seluruh warga Kota Medan ikut menyanyi.
Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat Maftuh Basyuni mengatakan, rakyat layak berterima kasih kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menyelenggarakan konvensi tersebut.
Dulunya, memang ada parpol yang melakukan konvensi tetapi sifatnya hanya internal tanpa melibatkan potensi luar yang tidak kalah berkualitas.
“Sedangkan kita memberikan kesempatan bagi berbagai pihak diluar partai,” katanya.
Pada Selasa malam itu, debat hanya diikuti enam peserta konvensi yakni Irman Gusman, Dahlan Iskan, ali Masykur Musa, Pramono edhie Wibowo, Hayono Isman, dan Gita Wiryawan.
“Lima peserta yang lain akan disaksikan besok (Rabu, 22/1) malam di tempat yang sama,” kata mantan Menteri Agama RI tersebut.
Debat tersebut sengaja dilakukan agar masyarakat Indonesia mengetahui tokoh yang pantas untuk memimpin pembangunan di Tanah Air. “Pesan pak SBY, tolong pilih satu saja. Tolong perhatikan dengan seksama putera-putera yang telah kita saring ini,” katanya dalam debat tersebut dipandu politisi Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar