INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri haul (peringatan wafatnya) tahun keempat Presiden RI periode 1999 - 2011Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat malam.
Presiden dan Ibu Negara tiba di Ponpes Tebuireng sekira pukul 19.30 WIB diiringi Shalawat Nabi dari jamaah yang hadir, dan disambut KH Solahuddin Wahid, adik kandung Gus Dur yang juga pengasuh Tebuireng, bersama Ibu Shinta Nuriyah Abddurrahman Wahid.
Dalam acara doa dan tahlil dipimpin KH Masduqi Al Hafidz itu tampak hadir pula Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto.
Adapun tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang hadir, antara lain KH A. Waris Illyas dari Ponpes An Nuqayah Sumenep, KH Ubaidillah Faqih Ponpes Langitan Tuban, KH Anwar Manshur Ponpes Lirboyo Kediri, KH Maimun Zubair Ponpes Sarang Rembang, KH Nurul Huda Djazuli Ponpes Ploso Kediri, KH Dimyati Romly Ponpes Darul Ulum Jombang, KH Imam Haromain Ponpes Denanyar Jombang, dan KH Hasib Wahab Ponpes Tambakberas Jombang.
Ribuan warga berjubel dari luar pintu hingga di dalam Pondok Tebuireng. Di luar pondok, masyarakat berjubel di pinggir jalan, sementara aparat kepolisian membuat barisan pengamanan.
Kapolda Jawa Timur Irjend Pol Unggung Cahyono mengatakan, pihaknya menjamin keamanan dan ketertiban dalam perhelatan acara tersebut dengan melibatkan aparat kepolisian dari Polres Jombang sebanyak 400 polisi dibantu satuan setingkat kompi (SSK) Brigade Mobil (Brimob) dan Pengendalian Massa (Dalmas).
"Kita tambah dari Polda Jawa Timur, jadi kita ada empat SSK Brimob dan dua SSK Dalmas," katanya.
Sementara itu, ia menambahkan, demonstrasi dari elemen mahasiswa yang sempat terjadi pada siang hari, tidak lebih dari 50 orang, dan kebanyakan dari mereka bukan berasal dari perguruan tinggi di Jombang.
Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Ediwan Prabowo mengatakan, keamanan terkendali, namun menyanyangkan adanya pemberitaan televisi yang membuat persepsi seolah-olah ada unjuk rasa besar-besaran untuk menolak Presiden Yudhoyono menghadiri haul Gus Dur di Jombang.
"Contoh kemarin, salah satu media TV jam 10 runing teksnya muncul, mahasiswa menolak kehadiran SBY. Sorenya sebuah media muncul running text dan menampilkan gambar gambar seolah-olah terjadi bentrok disitu dalam jumlah yang dalam kamera besar, seolah olah terjadi gerakan besar-besaran," katanya.
Padahal, menurut dia, hanya sedikit aktivis mahasiswa dan bukan opini dari masyarakat Jombang.
Ia menyampaikan, ribuan masyarakat dan warga Jombang sangat senang atas kedatangan Presiden Yudhoyono. Hal ini tampak dari antusiasme warga untuk melihat langsung iring-iringan kendaraan rombongan Presiden Yudhoyono yang diundang sebagai tamu kehormatan oleh pihak keluarga Gus Dur tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar