INFO TABAGSEL.com-Para menteri luar negeri (Menlu) negara-negara Pasifik rumpun Melanesia (Melanesian Sperhead Groups/ MSG) yang telah berkunjung ke Papua, beberapa hari lalu, diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/1). Para menteri itu di antaranya Menteri Luar Negeri Fiji Ratu Inoke Kubuabola, Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato dan Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon Soalagi Clay Forau.
Para menlu tersebut datang ke Indonesia, bersama kepala delegasi negara MSG, sejak 11 Januari lalu. "Mereka berada di Indonesia atas undangan pemerintah untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan negara-negara Pasifik, khususnya MSG, di bidang ekonomi dan pembangunan," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada konperensi pers seusai pertemuan di kantor Presiden itu.
"Welcome..., welcome nice to see you again," kata Presiden SBY saat menyambut kedatangan para menlu negara-negara MSG itu.
Mendampingi Presiden SBY Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Negara-negara rumpun Melanesia terdiri dari Papua Nugini, Vanuatu, Fiji, Kaledonia Baru, dan Kepulauan Solomon.
Sebelumnya, menteri-menteri negara itu pernah mengunjungi Papua dan Maluku, membahas kerja sama sinergis di bidang ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.
Pada KTT MSG ke-18 di Noumea, Kaledonia Baru, Juni 2013 lalu, para pemimpin negara-negara itu secara tegas menolak permintaan sekelompok masyarakat di Papua untuk memasukkan Papua sebagai anggota MSG.
Pemahaman Tentang Papua
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam konferensi pers mengatakan, kunjungan ini untuk meningkatkan kerja sama antara Melanesian Sperhead Groups/ MSG dan Indonesia. Kerja sama itu, kata Marty, mencakup bidang ekonomi, dan kerja sama ketahanan pangan, pendidikan, demokrasi, good governance, bencana alam, mitigasi perubahan iklim, dan sosial budaya.
Selain itu, kunjungan 11 - 16 Januari 2014 ini ntuk meningkatkan pemahaman tentang Provinsi Papua, dan Papua Barat, juga Maluku.
"Mereka diharapkan akan memberikan rekomendasi kepada para pemimpin negara-negara MSG, tentang keterwakilan kelompok WPNCL (West Papua National Coalition for Liberation) dalam forum MSG," kata Marty.
Dalam pertemuan dengan Presiden SBY,para menteri luar negeri itu menyampaikan apa yang mereka lihat dalam kunjungan ke Indonesia. Presiden SBY sendiri, lanjut Marty, menekankan pentingnya hubungan bilateral dengan masing-masing negara, juga kepentingan antara kawasan Pasifik dan Asia Tenggara.
Menlu PNG Rimbink Pato, yang memberi keterangan pers sesudah Marty membenarkan bahwa kunjungannya ke Papua dan Maluku untuk melakukan hubungan dengan masyarakat Indonesia. "Terdapat sekitar 11 juta bangsa Melanesia di kedua provinsi tersebut," ujar Pato. Pato menyampaikan bahwa dalam pertemuan tadi, Presiden SBY berbagi pandangan tentang perkembangan di provinsi-provinsi tersebut serta visi konektivitas Indonesia untuk mengembangkan kawasan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar