INFO TABAGSEL.com-Salah satu perubahan mendasar dalam Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran. Model pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis saintifik dengan lima langkah pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran dalam kurikulum sebelumnya menggunakan tiga langkah.
Ketua Unit Implementasi Kurikulum 2013 (UIK) Kemdikbud, Tjipto Sumadi menjelaskan, dalam kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ada tiga langkah dalam metode pembelajarannya, yaitu elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi. Sedangkan dalam Kurikulum 2013 ada lima langkah, yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Namun Tjipto mengakui, masih ada guru yang kesulitan dalam mengajar Kurikulum 2013.
"Padahal mengamati itu program eksplorasi. Karena itu perlu dijelaskan lebih detil," ujar Tjipto di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, (13/1/2014).
Untuk mengatasi kesulitan itu, UIK Kemdikbud menjalankan program pendampingan untuk guru-guru di sekolah sasaran. Mereka yang menjadi pendamping di sekolah sasaran adalah orang-orang terpilih yang telah mengikuti pelatihan dan memperoleh nilai baik.
Tjipto menambahkan, selain program pendampingan dari UIK Kemdikbud, guru-guru di sekolah sasaran juga diberikan video pembelajaran untuk mengembangkan metode pembelajaran mereka. Video pembelajaran tersebut dibuat oleh direktorat masing-masing tingkat satuan pendidikan. Untuk menjalankan Kurikulum 2013, ujar Tjipto, guru harus melakukan perubahan mindset. "Kita semua harus menyadari perubahan itu memerlukan proses," katanya. Untuk menghadapi perubahan tersebut, harus ada persiapan. Persiapan yang harus dimiliki guru di antaranya persiapan pengetahuan, persiapan fisik dan mental, serta persiapan hati untuk bisa menjalankan dengan keikhlasan. "Kita sedang mempersiapkan anak yang berkualitas ke depannya," pungkasnya.
Ketua Unit Implementasi Kurikulum 2013 (UIK) Kemdikbud, Tjipto Sumadi menjelaskan, dalam kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ada tiga langkah dalam metode pembelajarannya, yaitu elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi. Sedangkan dalam Kurikulum 2013 ada lima langkah, yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Namun Tjipto mengakui, masih ada guru yang kesulitan dalam mengajar Kurikulum 2013.
"Padahal mengamati itu program eksplorasi. Karena itu perlu dijelaskan lebih detil," ujar Tjipto di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, (13/1/2014).
Untuk mengatasi kesulitan itu, UIK Kemdikbud menjalankan program pendampingan untuk guru-guru di sekolah sasaran. Mereka yang menjadi pendamping di sekolah sasaran adalah orang-orang terpilih yang telah mengikuti pelatihan dan memperoleh nilai baik.
Tjipto menambahkan, selain program pendampingan dari UIK Kemdikbud, guru-guru di sekolah sasaran juga diberikan video pembelajaran untuk mengembangkan metode pembelajaran mereka. Video pembelajaran tersebut dibuat oleh direktorat masing-masing tingkat satuan pendidikan. Untuk menjalankan Kurikulum 2013, ujar Tjipto, guru harus melakukan perubahan mindset. "Kita semua harus menyadari perubahan itu memerlukan proses," katanya. Untuk menghadapi perubahan tersebut, harus ada persiapan. Persiapan yang harus dimiliki guru di antaranya persiapan pengetahuan, persiapan fisik dan mental, serta persiapan hati untuk bisa menjalankan dengan keikhlasan. "Kita sedang mempersiapkan anak yang berkualitas ke depannya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar