INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wapres Boediono, Selasa
(26/11) pukul 14.00 WIB, memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden.
Rapat terbatas membahas upaya dan langkah-langkah yang sudah dan akan
dilakukan terkait aktifnya Gunung Sinabung, Sumatera Utara sejak
beberapa hari lalu, dan berbagai dampaknya, serta perkembangan hubungan
Indonesia-Australia setelah surat balasan Perdana Menteri Australia Tony
Abbott diterima Presiden SBY.
"Yang pertama ini, tolong saya di- update oleh Menko Kesra dan Kepala BNPB apa yang sudah kita lakukan dan apa yang akan dilakukan," ujar Presiden SBY dalam pengantar singkatnya. "Pertama, upaya mencegah jatuhnya korban baik itu korban jiwa dan harta benda atas peristiwa Sinabung. Kedua, aspek yang lain yang harus dilakukan," SBY menambahkan.
Presiden SBY juga menyinggung tentang bencana topan di Filipina beberapa waktu lalu. Kepala Negara meminta pihak terkait untuk memberikan perkembangan terkini tentang apa yang telah dilakukan untuk membantu Filipina.
Sementara sesi kedua, rapat terbatas akan membahas tentang perkembangan terkini hubungan Indonesia-Australia setelah PM Australia Tony Abbott menyampaikan surat balasan kepada Presiden SBY. "Kita harus mengambil langkah-langkah yang tepat agar apa yang terjadi beberapa saat yang lalu tidak terulang kembali, dan agar langkah-langkah ke depan harus diawali dengan rasa saling percaya antara Indonesia dan Australia," Presiden menekankan.
Pada 20 November 2013 lalu, Presiden SBY telah mengirim surat kepada PM Australia meminta penjelasan atas penyadapan terhadap para pejabat tinggi Indonesia. Menurut Presiden SBY, penjelasan harus ditujukan kepada bangsa Indonesia, bukan kepada komunitas di Australia. Surat balasan PM Abbott telah diterima Presiden SBY pada Sabtu (23/11) saat Presiden berada di Bali untuk melakukan kunjungan kerja.
Ratas ini digelar sekembalinya Presiden dari kunjungan kerja ke Bali selama beberapa hari kemarin. Tampak hadir dalam ratas antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mensos Salim Segaf Al-Jufri, Menkes Nafsiah Mboi, dan Seskab Dipo Alam.
"Yang pertama ini, tolong saya di- update oleh Menko Kesra dan Kepala BNPB apa yang sudah kita lakukan dan apa yang akan dilakukan," ujar Presiden SBY dalam pengantar singkatnya. "Pertama, upaya mencegah jatuhnya korban baik itu korban jiwa dan harta benda atas peristiwa Sinabung. Kedua, aspek yang lain yang harus dilakukan," SBY menambahkan.
Presiden SBY juga menyinggung tentang bencana topan di Filipina beberapa waktu lalu. Kepala Negara meminta pihak terkait untuk memberikan perkembangan terkini tentang apa yang telah dilakukan untuk membantu Filipina.
Sementara sesi kedua, rapat terbatas akan membahas tentang perkembangan terkini hubungan Indonesia-Australia setelah PM Australia Tony Abbott menyampaikan surat balasan kepada Presiden SBY. "Kita harus mengambil langkah-langkah yang tepat agar apa yang terjadi beberapa saat yang lalu tidak terulang kembali, dan agar langkah-langkah ke depan harus diawali dengan rasa saling percaya antara Indonesia dan Australia," Presiden menekankan.
Pada 20 November 2013 lalu, Presiden SBY telah mengirim surat kepada PM Australia meminta penjelasan atas penyadapan terhadap para pejabat tinggi Indonesia. Menurut Presiden SBY, penjelasan harus ditujukan kepada bangsa Indonesia, bukan kepada komunitas di Australia. Surat balasan PM Abbott telah diterima Presiden SBY pada Sabtu (23/11) saat Presiden berada di Bali untuk melakukan kunjungan kerja.
Ratas ini digelar sekembalinya Presiden dari kunjungan kerja ke Bali selama beberapa hari kemarin. Tampak hadir dalam ratas antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mensos Salim Segaf Al-Jufri, Menkes Nafsiah Mboi, dan Seskab Dipo Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar