![]() |
| Salah satu harimau Sumatera yang terjerat di perkebunan. Foto: WWF-Indonesia |
INFO TABAGSEL.com-Puluhan harimau yang ada di Kecamatan Muara Batang Gadis, Mandailing Natal (Madina) setiap hari menjadi momok yang menyeramkan bagi penduduk karena korban serangan hariamau terus bertambah.
Namun, warga belum mendapat perhatian dari pemerintah guna membantu penduduk sehingga membuat keadaan semakin buruk dan warga tidak melakukan aktifitas seperti biasa.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, hari ini, korban yang terakhir serangan harimau bernama Dayah, wanita berusia 38 tahun sewaktu beraktifitas di tepi sungai Nainjon, sekitar 20 km dari pemukiman penduduk.
Dayah berhasil selamat dari peristiwa tragis itu karena mendapatkan pertolongan dari temannya yang membantu mengusir satwa buas tersebut.
Dayah juga merupakan satu-satunya korban yang selamat dari serangan harimau, mengingat semua korban sebelumnya tewas diserang harimau Bahkan dua minggu sebelum Dayah diserang, ada korban tewas akibat serangan harimau.
Direktur Eksekutif Sumatera Rainforest Institute (SRI), Rasyid Assaf Dongoran mengatakan, ada 8 korban tewas diserang harimau di Madina. “Korban jiwa akibat serangan harimau di Madina sejak tahun 2006 hingga tahun 2013, total korban jiwa berjumlah 8 orang. Dan korban terakhir, Dayah selamat dari serangan harimau 2 Juli lalu. namun, Dayah menngalami luka parah di kaki kira dan kanan,”jelas Rasyid.
Menurutnya, penyebab harimau menyerang warga karena perusakan hutan sekala besar yang terjadi di madina. Perusakan hutan mengakibatkan harimau keluar dari hutan, lalu mencari makan di pemukiman warga sekitar hutan.
Rasyid mengatakan, perusahan perkebunan dan tambang harus bertanggung jawab atas pembukaan lahan di area hutan. “Perusahaan perkebunan dan tambang harus bertanggung jawab atas tragedi ini. harimau yang mencari makan di hutan kini harus memangsa manusia akibat pembukaan lahan yang dilakukan perusahaan,”katanya.
Rasyid sangat menyayangkan pemerintah kabupaten Madina dan pemerintah provinsi yang tidak memberika bantuan kepada penduduknya yang setiap harinya diteror harimau.
“Tidak adanya upaya dari pemerintah untuk menyelamatkan penduduknya dari serangan harimau membuat Madina dalam kondisi darurat serangan harimua,”kesalnya.
(WASPADA ONLINE)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar