"Begitu diumumkan kenaikan harga BBM, langsung dilaksanakan. Dalam waktu dekat ini," ujar Agung disela-sela rapat kerja Nasional (Rakernas) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (18/6).
Menurut Agung, saat ini, pemerintah masih dalam tahapan pematangan persiapan dalam melaksanakan BLSM itu. Pencairan BLSM akan dilakukan secara bertahap yang tahap, yang pertama akan dilakukan terlebih dahulu di 12 kota besar di Tanah Air.
"Kita tidak ingin terhambat masalah administrasi. Maksudnya hari ini diumumkan, besok sudah berjalan, meski bertahap. Tak mungkin seluruh Indonesia sekaligus, tetapi secara bertahap," katanya
Gunakan Kartu Raskin
Menurut Menko KesraAgung Laksono, pembagian BLSM dilakukan dengan menggunakan kartu raskin (beras miskin) yang sudah dimiliki 15,5 juta warga kurang mampu.
"Kami akan gunakan kartu yang dipakai untuk raskin, penerimanya sama. Mereka yang bisa menunjukkan kartu itu bisa dapat (BLSM)," kata Agung.
Mekanisme penyerahan bantuan tersebut juga sama persis seperti pemberian raskin, yang kartunya dapat dicocokkan dengan nomor kartu keluarga (KK) kurang mampu. Siapapun yang memiliki kartu raskin bisa menerima BLSM.
"Ada card reader-nya, nanti dihubungkan dengan kartu keluarga. Sebab dulu pakai kupon sering di'ijon'kan. Sekarang hanya bisa pakai kartu itu," lanjut Agung.
Pemerintah mengalokasikan Rp 9,32 triliun untuk pemberian BLSM kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu, sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi Rp 6.500 untuk premium dan Rp 5.500 untuk solar per liternya.
Menko Kesra mengatakan, masyarakat dapat menerima BLSM tersebut di kantor pos, bukan di kantor pemerintah daerah., karena dana BLSM itu akan ditransfer langsung ke kantor pos.
"Pembayaran (BLSM) akan dilakukan di kantor pos. Kantor pos yang akan bayar langsung," pungkas Agung. (Kemenkokesra/WID/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar