DAFTAR BERITA

Rabu, 29 Mei 2013

Tidak Memenuhi Panggilan Komnas HAM, Ini Jawaban Andi Arief

Andi Arief

INFO TABAGSEL.com-Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, memutuskan untuk ‘menunda’ memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), yang telah mengundangnya hadir di kantor Komnas HAM, pada Rabu (29/5) ini.

Menurut Andi Arief, sebagai warga negara ia sangat ingin hadir memenuhi undangan Komnas HAM, yang memanggilnya atas tulisannya di Facebook yang mengkritisi surat Frans Magnis Suseno. Namun ia tak kuasa untuk menunda kehadirannya ke Komnas HAM setelah mendengar pertimbangan orang tuanya, yang juga Imam Masjid Al Furqon Lampung dan sesepuh Nahdlatul Ulama setempat.

“Orang tua saya memberi pertimbangan bahwa tidak ada alasan Komnas HAM memanggil saya. Justru saat saya tunjukkan surat Frans Magnis Suseno ke lembaga pemberi award (kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, red) itu kepada orang tua saya, jawaban orang tua saya adalah: Komnas HAM jauh lebih baik memanggil Frans Magnis karena menurut orang tua saya, surat Frans Magnis itu bisa berdampak buruk terhadap kehidupan beragama di Indonesia,” ungkap Andi Arief.

“Sikap saya, saya patuh pada orang tua tetapi juga menghormati Komnas HAM. Permintaan agar Frans Magnis Suseno dipanggil Komnas HAM saya kira adalah demi rasa keadilan untuk semua. Saya akan hadir jika Komnas HAM adil memanggil Frans Magnis Suseno. Inilah jawaban saya atas beberapa wartawan yang telah menghubungi saya,” jelas Andi Arief.

Dalam kesempatan itu, Andi Arief juga mengemukakan bahwa anggota Komnas HAM yang memanggil dirinya, Natalius Pagai di inbox Facebooknya mengirim pesan yang sangat tidak layak dilakukan anggota Komnas HAM, karena kasar dan menghina.

Sebagaimana diketahui, selain Andi Arief, Komnas HAM juga memanggil Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam pada Rabu (29/3) ini, untuk meminta klarifikasi pernyataannya di twitter terkait surat terbuka Frans Magnis Suseno kepada Appeal of Conscience Foundation (ACF) yang akan memberikan penghargaan World Statesman Award kepada Presiden SBY, 30 Mei ini.

Namun Seskab Dipo Alam memilih tidak memenuhi undangan itu karena ia lebih dulu meminta klarifikasi atas pemanggilan dirinya oleh lembaga itu dalam kaitannya dengan pernyataannya di twitter.

Dipo Alam menganggap, klarifikasi itu ia pandang penting karena menurutnya tidak ada pernyataan atau tulisannya yang secara sengaja ditujukan untuk melakukan tindakan diskriminasi ras dan etnis.

Tidak ada komentar: