DAFTAR BERITA

Senin, 27 Mei 2013

Presiden Jelaskan Penghargaan ACF

INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa tujuan utama dari kunjungannya ke New York, Amerika Serikat, bukanlah untuk menerima penghargaan World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation (ACF). Tujuan utamanya adalah memimpin pertemuan terakhir Panel Tingkat Tinggi PBB.

Namun begitu, kata Presiden SBY dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sesaat sebelum bertolak ke Swedia, Senin (28/5), memang benar aka nada acara pemberian penghargaan pada Presiden ACF.

"Memang benar akan ada acara pemberian penghargaan pada Presiden RI, oleh ACF yang di dalam negeri menjadi perhatian beberapa kalangan. Tapi sekali lagi sebenarnya tugas kami di New York ini adalah untuk merampungkan tugas high level panel," tandas Presiden.

Berkaitan dengan rencana pemberian penghargaan kepada dirinya selaku Presiden, bukan pribadi, SBY megaku juga mendengar dan mengetahui ada sejumlah kalangan yang tidak setuju, menyampaikan protes. “Saya menghormati, menghargai pandangan seperti itu. Sebagaimana saya menghormati dan menghargai pandangan-pandangan yang berbeda juga dari masyarakat kita dan rakyat Indonesia,” ujar SBY.

Menurut Presiden SBY, kalau ada sebuah lembaga internasional yang kredibel lantas melakaukan pengamatan yang seksama pada Indonesia dari berbagai aspek dalam waktu cukup lama, dan kemudian memberikan penghargaan kepada negara kita, bangsa kita, melalui presidennya. Tentu kita tidak boleh melihatnya secara tidak bai.

Presiden mengatakan, sepatutnya kita berterima kasih karena dunia mengamati, meski masih banyak kekurangan di negara kita ini. "Tapi mereka mencatat misalnya, sebagaimana yang saya ketahui alasan foundation itu memberikan penghargaana misalnya karena kemajuann demokrasi kita, komitmen saya selaku presiden untuk membangun perdamaian, menyelesaikan konflilk secara damai, penghormatan pada HAM secara umum, peran international dialog. Meskipun sekali lagi masih ada masalah-masalah di dalam negeri kita. Masih ada kejadian yang belum mencerminkan kerukunan hidup antarumat beragamaa,itu saya akui," papar Presiden SBY.

Penghargaan dari pihak luar, menurut Presiden, merupakan pengakuan yang harus diterima, dan dijadikan sebagai semangat untuk bekerja lebih keras lagi, lebih serius dan efektif lagi untuk memperbaiki yang belum baik di negeri kita ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Senin (27/5), memulai kunjungan kerja ke Swedia dan Amerika Serikat. Selama di Stockholm (27 - 28/5), Presiden SBY akan bertemu Raja Swedia Carl XVI Gustaf yang telah mengundangnya. Sedang selama di Markas PBB, New York (29 – 30/5) Presiden akan memimpin pertemuan terakhir Panel Tingkat Tinggi PBB.Kunjungan kerja Presiden SBY ke Amerika Serikat (AS) dilakukan terkait dengan kedudukannya selaku Ketua Bersama Panel Tingkat Tinggi PBB Mengenai Agenda Pembangunan Pasca 2015. Presiden SBY bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf adalah ketua bersama panel yang dibentuk PBB tersebut

Tidak ada komentar: