INFO TABAGSEL.com-Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Mandailing Natal (Madina) Hidayat Batubara dan Kepala Dinas PU Madina Khairul Anwar Daulay serta dua kontraktor dalam sebuah Operasi Tangkap Tangan (OTT), Selasa (14/5/2013). Keempat terduga suap masih diperiksa di Kantor Kejati Sumut hingga Selasa malam.
Informasi yang dihimpun tim KPK melakukan penangkapan saat kontraktor yang belum diketahui identitasnya menyerahkan uang yang diduga suap sebesar Rp 1,5 miliar atas suruhan Bupati Hidayat. Belum diketahui di mana lokasi suap terjadi.
Beredar info OTT terjadi di Merdeka Walk, sebagian lagi menyebut di Hotel Asean Medan. Setelah itu, tim KPK menggeledah rumah Bupati Hidayat di Jl Sei Asahan No 76, Medan.
Setelah itu, tim KPK menggeledah rumah Bupati Hidayat di Jl Sei Asahan No 76, Medan. Hingga berita ini diturunkan, KPK belum merilis identitas terduga suap yang diamankan.
Namun seorang petugas KPK yang ditemui di Kejati Sumut, mengaku tengah memeriksa Bupati Madina, Kadis PU Madina, dan dua kontraktor.
“Iya benar,” ujarnya saat Tribun Medan menanyakan apakah yang diperiksa adalah Bupati Hidayat, Kepala Dinas PU Madina Khairul Anwar dan dua kontraktor.
Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengaku belum memberikan keterangan resmi, karena laporan dari tim yang terjun ke Medan belum sampai kepadanya.
“Kalau OTT ya. Memang ada. Tetapi saya berjanji setelah saya memperoleh data dari tim di Medan, akan saya kabarkan ke teman-teman,” ujarnya.
“Belum ada tersangka dong. Mereka masih saksi. Tim yang turun ke Medan berkisar 7 sampai 8 orang, sejak kemarin. Saya belum bisa ngomong bos, nanti saya bisa disalahkan. Aku belum dapat datanya,” katanya.
Pantauan wartawan, tim KPK para petugas membawa beberapa berkas yang tersusun rapi di sebuah map berwarna hitam dari rumah Bupati Hidayat ke Kejaksaan Tinggi Sumut di Jl AH Nasution Medan sekitar pukul 19.30 WIB.
Tim KPK juga membawa dua mobil yang diamankan terkait dugaan suap ini yakni Toyota Land Cruiser BK 53 ES dan mobil dinas Nissan Terrano BB 323 R ke Kejati Sumut. Nissan Terrano BB 323 R adalah mobil dinas Kepala Dinas PU Madina Khairul Anwar Daulay. Sebelumnya kedua mobil ini sempat dititipkan di Mapolsek Medan Baru.
Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Jaja Subagja mengatakan petugas KPK hanya menumpang melakukan pemeriksaan di kantor tersebut. Ia mengaku tidak mempunyai kapasitas untuk memberikan komentar.
“Mereka ke sini hanya numpang memeriksa saja. Ya namanya juga sesama penegak hukum. Jadi Kejati hanya memberikan tempat saja. Mengenai materi pemeriksaan dan siapa yang diperiksa, saya tidak bisa memberi komentar. Mending rekan-rekan datang saja besok pagi (hari ini, red) biar pihak KPK saja yang memberikan penjelasan,” kata Jaja. (LiputanBisnis.com))
Informasi yang dihimpun tim KPK melakukan penangkapan saat kontraktor yang belum diketahui identitasnya menyerahkan uang yang diduga suap sebesar Rp 1,5 miliar atas suruhan Bupati Hidayat. Belum diketahui di mana lokasi suap terjadi.
Beredar info OTT terjadi di Merdeka Walk, sebagian lagi menyebut di Hotel Asean Medan. Setelah itu, tim KPK menggeledah rumah Bupati Hidayat di Jl Sei Asahan No 76, Medan.
Setelah itu, tim KPK menggeledah rumah Bupati Hidayat di Jl Sei Asahan No 76, Medan. Hingga berita ini diturunkan, KPK belum merilis identitas terduga suap yang diamankan.
Namun seorang petugas KPK yang ditemui di Kejati Sumut, mengaku tengah memeriksa Bupati Madina, Kadis PU Madina, dan dua kontraktor.
“Iya benar,” ujarnya saat Tribun Medan menanyakan apakah yang diperiksa adalah Bupati Hidayat, Kepala Dinas PU Madina Khairul Anwar dan dua kontraktor.
Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengaku belum memberikan keterangan resmi, karena laporan dari tim yang terjun ke Medan belum sampai kepadanya.
“Kalau OTT ya. Memang ada. Tetapi saya berjanji setelah saya memperoleh data dari tim di Medan, akan saya kabarkan ke teman-teman,” ujarnya.
“Belum ada tersangka dong. Mereka masih saksi. Tim yang turun ke Medan berkisar 7 sampai 8 orang, sejak kemarin. Saya belum bisa ngomong bos, nanti saya bisa disalahkan. Aku belum dapat datanya,” katanya.
Pantauan wartawan, tim KPK para petugas membawa beberapa berkas yang tersusun rapi di sebuah map berwarna hitam dari rumah Bupati Hidayat ke Kejaksaan Tinggi Sumut di Jl AH Nasution Medan sekitar pukul 19.30 WIB.
Tim KPK juga membawa dua mobil yang diamankan terkait dugaan suap ini yakni Toyota Land Cruiser BK 53 ES dan mobil dinas Nissan Terrano BB 323 R ke Kejati Sumut. Nissan Terrano BB 323 R adalah mobil dinas Kepala Dinas PU Madina Khairul Anwar Daulay. Sebelumnya kedua mobil ini sempat dititipkan di Mapolsek Medan Baru.
Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Jaja Subagja mengatakan petugas KPK hanya menumpang melakukan pemeriksaan di kantor tersebut. Ia mengaku tidak mempunyai kapasitas untuk memberikan komentar.
“Mereka ke sini hanya numpang memeriksa saja. Ya namanya juga sesama penegak hukum. Jadi Kejati hanya memberikan tempat saja. Mengenai materi pemeriksaan dan siapa yang diperiksa, saya tidak bisa memberi komentar. Mending rekan-rekan datang saja besok pagi (hari ini, red) biar pihak KPK saja yang memberikan penjelasan,” kata Jaja. (LiputanBisnis.com))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar