Menlu Marty M. Natalegawa ditengah pengungsiRohingya |
INFO TABAGSEL.com-Sebagai wujud kepedulian Indonesia atas perkembangan yang
menyangkut kelompok Rohingya dan Rakhine di Myanmar, dan sesuai
instruksi Presiden, Menteri Luar Negeri Dr. R.M. Marty M. Natalegawa
telah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kamp pengungsi kelompok
Rohingya dan Rakhine di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, 7 – 8 Januari
2013.
Pada kunjungan ke sejumlah kamp pengungsi tersebut, Menlu Marty
didampingi Menteri Urusan Perbatasan Mayjen Thein Htay dan Chief
Minister Negara Bagian Rakhine State Hla Maung Tin.
Melalui kunjungan tersebut, telah diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan di Negara Bagian Rakhine.
Kunjungan mencakup kamp-kamp di berbagai pelosok negara bagian
Rakhine, yaitu pada 7 Januari 2013 di empat lokasi kamp pengungsi
Pauktaw, Sambalay Village, Taungbaw Village, Kyauktaw; Maw-Ya-Wadi
village, dan kamp pengungsi Maungdaw. Keempat lokasi tersebut dicapai
dengan menggunakan helikopter.
Sedangkan kemarin, 8 Januari 2013, kunjungan dilakukan ke kamp
pengungsi Ohn-Daw-Gyee dan Min Gwan yang ditempuh Menlu Marty melalui
jalan darat.
“Jelas bahwa di samping kebutuhan mendasar, yaitu misalnya kebutuhan tempat tinggal, pangan, obat-obatan dan pendidikan, terdapat pula kebutuhan yang lebih mendasar, yaitu perlu didorong dan dikembangkan rasa percaya dan rekonsiliasi di antara dua kelompok masyarakat di Negara Bagian Rakhine tersebut,” demikian tutur Menlu Marty.
“Jelas bahwa di samping kebutuhan mendasar, yaitu misalnya kebutuhan tempat tinggal, pangan, obat-obatan dan pendidikan, terdapat pula kebutuhan yang lebih mendasar, yaitu perlu didorong dan dikembangkan rasa percaya dan rekonsiliasi di antara dua kelompok masyarakat di Negara Bagian Rakhine tersebut,” demikian tutur Menlu Marty.
“Disamping itu, terdapat kebutuhan untuk mendorong roda
perekonomian di kawasan yang dapat menciptakan bukan saja lapangan kerja
melainkan juga harapan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Oleh karena itulah disamping bantuan sejumlah satu juta Dollar AS untuk
kebutuhan tanggap darurat, termasuk pembangunan pemukiman, Indonesia
berketetapan untuk memberikan kontribusinya dalam menciptakan rasa
saling percaya di antara komunitas terkait serta menumbuhkembangkan
perekonomioan di kawasan tersebut,” tambah Menlu Marty. (sumber: BAM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar