Kuala Lumpur (ANTARA News) - Setelah penantian selama 40 tahun, seorang nenek berusia 55 tahun bernama Hasanah Abdullah akhirnya bisa mengikuti ujian Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), ujian sekolah menengah di Malaysia.

Menurut laporan media lokal Kuala Lumpur pada Selasa, nenek dengan tiga cucu itu mengikuti ujian SPM di Sekolah Menengah Kebangsaan Guar Chempedak, Kedah, Malaysia, pada Senin.

Hasanah yang juga guru Kelas Al Quran dan Fardu Ain (KAFA) di Masjid Al Amin Sungai Layar, Sungai Petani, adalah satu dari 147 peserta ujian perseorangan dari Sekolah Menengah Langkasuka, Guar Chempedak.

Ia mengatakan, momen tersebut merupakan detik paling bersejarah dalam hidupnya.

Saat berusia 15 tahun, Hasanah harus memikul tanggung jawab menjaga enam adiknya setelah ibunya meninggal dunia sehingga beberapa kali ia gagal mengikuti ujian yang kala itu disebut Malaysia Certificate of Education (MCE).

Hasanah hanya sempat bersekolah hingga kelas enam sebelum diminta berhenti oleh bapaknya karena beberapa faktor, termasuk kondisi ekonomi keluarga yang susah ketika itu.

Sejak itu ia hanya bisa menyimpan hasrat untuk mengikuti MCE.

"Saya sering membujuk ayah untuk mengizinkan saya mengambil MCE. Namun beliau tidak membolehkan karena saya harus menjaga adik-adik yang masih kecil dan butuh perhatian ketika itu," katanya.

"Walaupun hati sangat ingin mengambil MCE, saya terpaksa memendamnya karena tidak mau menyusahkan keluarga dan adik-adik yang memerlukan saya," imbuhnya.

Mengenai peluangnya lulus dalam ujian itu, Hasanah yang mengambil subjek utama dan tambahan Bahasa Arab itu yakin mampu lolos SPM.