DAFTAR BERITA

Senin, 08 Oktober 2012

Presiden tegaskan KPK yang tangani korupsi simulator SIM

(FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Yudhoyono, di Istana Merdeka, Senin malam, akhirnya angkat bicara soal perselisihan KPK dan Kepolisian Indonesia belakangan ini. "Tentang kasus pengadaan simulator SIM ditangani KPK," katanya, kepada pers.

Keterangan pers itu sudah ditunggu-tunggu karena perselisihan KPK dan Kepolisian Indonesia meruncing, berujung pada perintah penahanan penyidik KPK, Komisaris Polisi Novel Baswedan, di Kantor KPK, Jumat malam lalu (5/10). 

Baswedan adalah perwira polisi aktif yang ditugaskan menjadi penyidik di KPK dan kini sedang menyidik dugaan korupsi simulator SIM di Kepolisian Indonesia.

Bahkan Yudhoyono menyatakan, "Waktunya tidak tepat dan caranya tidak tepat," terkait perintah dari Kepolisian Indonesia dan cara penahanan Baswedan itu tempo hari. 

Kasus korupsi simulator SIM itu melibatkan seorang petinggi Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, yang kini dalam status tersangka. 

Sejak kasus itu diendus KPK berupa penggeledahan dan penyitaan barang-barang bukti di Markas Besar Kepolisian Indonesia, polisi sempat memberi respons kurang kooperatif.

Saat memberi keterangan pers ini, Yudhoyono mengulas balik "sejarah" kerja sama dan koordinasi KPK dan Kepolisian Indonesia. 

Tentang kasus korupsi simulator SIM ini, katanya, dia bertemu dengan Ketua KPK, Abraham Samad, dan Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Timur Pradopo, saat buka bersama di lingkungan Kepolisian Indonesia.

Saat itu, kedua pihak sepakat untuk bekerja sama secara konstruktif berbasis UU KPK dan memorandum kesepakatan di antara kedua pihak. 

"Namun tampaknya kerja sama dan koordinasi itu tidak berjalan baik," katanya. (*)

Tidak ada komentar: