Presiden SBY, didampingi Panglima TNI dan para kepala staf angkatan, menjadi inspektur upcara HUT ke-67 TNI di Bandara Halim PK, Jakarta, Jumat (5/10) pagi. (foto: abror/presidensby.info) |
INFO TABAGSEL.com-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/10) pagi. Presiden dalam amanatnya mengingatkan kembali bahwa negara memberikan tugas kepada TNI untuk mempertahankan, melindungi, dan memelihara kedaulatan negara.
"Saya ingin mengingatkan jajaran TNI, sesusai amanat konstitusi dan undang-undang, TNI adalah komponen utama dalam sistem pertahanan negara. Namun harus disadari banyak pilihan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara kita. Ingat, perang adalah jalan terakhir jika tidak ada cara lain," kata Presiden SBY.
Negara ini, lanjut Kepala Negara, tidak boleh menjadi negara yang terlalu mudah melancarkan peperangan. "Indonesia cinta damai, namun NKRI harga mati," SBY menegaskan.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara, pemerintah terus meningkatkan postur pertahanan serta mempercepat alat utama sistem persenjantaan (alutsista) TNI. "Sudah cukup lama kita tidak melakukan modernisasi alutsista. Pemerintah menyadari bahwa banyak alutsista TNI yang perlu kita ganti dan modernisasi," Kepala Negara menambahkan.
Modernidasi alutsista ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan negara yang semakin meningkat. Prioristas mengganti alutsista dengan yang baru sekaligus dengan yang lebih moderen namun tetap mengacu pada pembangunan postur TNI menuju tercapainya minimum essentials force. "Sama sekali tidak ada niat kita untuk menggelorakan perlombaan senjata di kawasan ini. Tidak ada pula niat kita untuk menjadi sebuah bangsa yang agresif secara militer," Presiden SBY menjelaskan.
Politik luar negeri Indonesia tetaplah mengusung prinsip millions friends and zero enemy. Modernisasi alutsista, ujar SBY, semata-mata untuk mempertahankan kedaulatan negara serta intergtritas wilayah. "Kita rencanakan itu semua sebagai bagian dari rencana strategis di bidang pertahanan yang mempertimbangkan secara utuh keterpaduan antara matra darat, laut, dan udara. Bersama dengan itu kita lakukan pengembangan doktrin pertahanan dan doktrin militer," kata Presiden.
"Kita siapkan anggaran melalui sistem tahun jamak sesuai dengan kebutuhan masing-masing angkatan dengan perencanaan, pentahapan, dan waktu yang jelas," Presiden menambahkan.
HUT TNI tahun ini bertemakan 'Dilandasi Profesionalisme, Semangat Juang dan Soliditas, TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Wilayah NKRI'. Acara dimeriahkan demontrasi terjun bebas 100 orang, terjun statik 625 orang, helikopter, dan fly pass pesawat Super Tucano. Bertindak sebagai komandan upacara adalah Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI Jaswandi.
Selain Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono dan Wapres Boediono serta Ibu Herawati Boediono, hadir pula para menteri KIB II dan ketiga kepala staf angkatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar