Bandung (ANTARA News) - Pesta demokrasi di Provinsi Jabar yakni Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat 2013-2018 diibaratkan sebagai "perang bintang" karena munculnya bakal calon gubernur/wakil gubernur yang berprofesi sebagai politikus sekaligus artis.

"Kalau saya menyebut Pilgub Jabar 2013 itu perang bintang, tapi perang bintang sinetron," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Sunatra, di Bandung, Kamis.

Beberapa artis sekaligus politikus yang ikut meramaikan Pilgub Jabar adalah Wakil Gubernur Jawa Barat Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf, anggota DPR RI Rieke Dyah Pitaloka, anggota DPR RI Rachel Maryam, anggota DPR RI Nurul Arifin dan juga yang terakhir muncul ialah aktor sekaligus sutradara Deddy Mizwar.

Sunatra menuturkan, di Partai Gerindra sendiri memiliki bintang Film Eliana-Eliana yakni Rachel Maryam yang mengikuti proses penjaringan bakal calon gubernur/wakil gubernur dari internal partainya untuk berlaga di Pilgub Jabar 2013.

"Hingga saat ini, nama Rachel sudah dikirim ke DPP. Jadi DPD Gerindra Jabar tinggal menunggu keputusan Gerindra pusat. Rachel kan di penjaringan daftar calon wakil gubernur," katanya.

Dikatakannya, keputusan terakhir untuk menetapkan siapa yang akan dipilih oleh Partai Gerindra untuk bertarung di Pilgub Jabar ada di tangan DPP Partai Gerindra.

"Jadi ibaratnya itu semuanya ada dan sudah di tangan DPP, di Jakarta. Sekarang sudah injure time kita tunggu keputusan Jakarta siapa yang diusung partai, koalisi dengan mana, itu ada di DPP," kata dia.

Pihaknya menuturkan, pada tanggal 14 Oktober 2012 ini DPP Partai Gerindra sudah mengumumkan bakal calon yang akan diusung di Pilgub Jabar termasuk tentang koalisi dengan partai politik lainnya.

Sunatra yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur Jabar 2013-2018 DPD Partai Gerindra Jabar ini menambahkan, terkait kaolisi pihaknya ingin calon yang akan diusung partainya telah melalui masa pacaran dan perkawinan dengan mitra koalisi.

"Jangan seperti di Pilkada DKI Jakarta, tanpa ada proses masa perkawinan. Kami menyebutnya demikian karena perhitungan kami, mulai tanggal 15 sampai 30 Oktober itu sebagai masa perkawinan untuk koalisi. Kami akan memberikan kesempatan untuk calon agar `pacaran` selama dua minggu lah," kata dia.