![]() |
| Menhan Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi (ANTARA/Reuters) |
Teheran (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi, Selasa, membantah pernyataan yang dikeluarkan timpalannya dari Inggris baru-baru ini mengenai program nuklir Iran.
Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond mengatakan kepada the Guardian, Minggu, mengatakan bahwa sanksi Barat atas Iran sehubungan dengan program nuklirnya "perlu untuk menekan negara Persia itu agar menghentikan kegiatan nuklirnya".
Hammond juga menyatakan "rancangan gila Iran untuk membuat bom harus diakhiri".
Menanggapi ini, Vahidi mengatakan, "Kita tentu saja dapat membuat sakit (hasil dari sanksi terhadap rakyat Iran) jauh lebih besar."
"Apakah tindakan pemerintah Inggris, yang memiliki lebih dari 200 hulu ledak nuklir strategis ... yang ketiga di dunia dalam hal percobaan senjata nuklir, dan menghasilkan 3,2 juta kubik meter limbah nuklir `gila`, atau kegiatan nuklir damai Iran," kata Menteri Iran itu mempertanyakan.
Vahidi menyatakan pernyataan "gila" Menhan Inggris ini telah mengungkap maksud sejatinya, demikian laporan Xinhua.
Hal itu, katanya, membuktikan tuduhan mereka terhadap program nuklir Iran hanyalah alasan dan mereka hanya bermaksud menimbulkan rasa sakit serta penderitaan pada rakyat Iran.
Xinhua melaporkan pada Selasa (9/10), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast juga mengecam Hammond karena pernyataannya.
Pernyataan tersebut hanya membongkar kemarahan pemerintah Inggris atas kemajuan Iran, kata juru bicara tersebut.
Ia menambahkan pernyataan semacam itu menunjukkan upaya habis-habisan London untuk menghalangi jalan Iran menuju pembangunan dan kemakmuran, telah gagal.
Barat menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Iran membantah pernyataan tersebut dan berkeras mengenai sifat damai program nuklirnya.







Tidak ada komentar:
Posting Komentar