(foto: abror/presidensby.info) |
"Peringatan akan apa yang akan terjadi ke depan sudah terlihat. Ekonomi global yang tidak pasti, harga pangan yang meningkat, dan ketidakpastian sumber energi, dengan latar belakang ini APEC harus lebih gencar dalam memperjuangkan visi dan kerjasamanya," jelas Presiden SBY.
Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden SBY menjelaskan beberapa pemikirannya. "Pertama, semua bisnis memerlukan aliran barang, manusia, dan jasa, untuk itu kita harus mengakselerasi usaha untuk mendapatkan keterhubungan yang lebih baik," ujar SBY.
"Kedua, APEC harus memperkuat perannya dalam investasi, khususnya dalam pengembangan infrastruktur," terang SBY. Menurut Presiden SBY, tabungan global yang berlebih bisa digunakan untuk membiayai infrastruktur, khususnya di ekonomi berkembang.
Ketiga, APEC harus mengembangkan sistem dan mekanisme peringatan awal, bukan hanya untuk mengatasi efek menular dari krisis ekonomi, tapi juga menghindari menjadi pusat krisis di masa depan. "Ini dapat diperkuat lebih lanjut dengan konsultasi dan kerja sama lebih kuat diantara ekonomi-ekonomi di Asia Pasifik," tegas Presiden.
Pemikiran keempat adalah karena adanya ketidakpastian yang terus menerus pada arsitektur ekonomi global, yang menciptakan kesulitan untuk bisnis, oleh karena itu APEC harus mengembangkan sinergi dan saling melengkapi dengan forum multilateral lain.
Terakhir, ekonomi APEC dapat berkontribusi terhadap ketahanan regional dengan menguatkan kinerja ekonomi individu mereka. "Ini adalah sebuah keharusan, untuk menyeimbangkan pasar ekspor global yang melambat," ujarnya.
Presiden SBY menekankan bahwa konsumsi dan investasi adalah strategi yang pas untuk mempertahankan pertumbuhan yang positif. "Ini hanya bisa dicapai bila tiap ekonomi mengembangkan regulasi domestik dan juga logistic, serta rantai persediaan," tandasnya. (Presiden RI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar