Pesawat aerobatik milik TNI AU tipe aircraft AS 202 B Under FASI yang jatuh di ajang Bandung Air Show, Sabtu (29/9/2012).(TRIBUNNEWS.COM/HENDRA GUNAWAN) |
INFO TABAGSEL.com-Pesawat Bravo 202 yang jatuh di Bandung Air Show, Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, hanya ada lima menit di udara.
Ketua Penyelenggara PNB Umar Sugeng Haryono menjelaskan, pesawat take off pada pukul 11.37 WIB. Setelah mengudara di depan para penonton Bandung Air Show dan melakukan manuver, pada pukul 11.42 WIB pesawat jatuh.
"Setelah mengudara di depan hadirin, terjadi accident dan pesawat total lost. Dua penerbang dinyatakan meninggal dunia," kata Umar Sugeng dalam jumpa pers di Bandung, Sabtu (29/9/2012).
Dua penerbang itu adalah Marsekal (Purn) Noorman Lubis dan Letkol (Purn) Toni Hartono. Keduanya mantan anggota TNI AU yang sudah bergabung dengan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
"Keduanya sering melakukan kegiatan ini, olah dirgantara. Setiap Sabtu, Minggu, atau hari libur, atau acara-acara tertentu," jelas Umar.
Menurut Umar, dua menit setelah jatuhnya pesawat di belakang kantor Dislitbang AU, tim penyelamat tiba. Namun, lima menit kemudian, kedua penerbang itu dinyatakan meninggal.
Keduanya lalu dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, untuk diotopsi. Kondisi pesawat hancur di bagian depan, sementara gedung terbakar, tetapi tetap utuh.(Kompas.com)
Ketua Penyelenggara PNB Umar Sugeng Haryono menjelaskan, pesawat take off pada pukul 11.37 WIB. Setelah mengudara di depan para penonton Bandung Air Show dan melakukan manuver, pada pukul 11.42 WIB pesawat jatuh.
"Setelah mengudara di depan hadirin, terjadi accident dan pesawat total lost. Dua penerbang dinyatakan meninggal dunia," kata Umar Sugeng dalam jumpa pers di Bandung, Sabtu (29/9/2012).
Dua penerbang itu adalah Marsekal (Purn) Noorman Lubis dan Letkol (Purn) Toni Hartono. Keduanya mantan anggota TNI AU yang sudah bergabung dengan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
"Keduanya sering melakukan kegiatan ini, olah dirgantara. Setiap Sabtu, Minggu, atau hari libur, atau acara-acara tertentu," jelas Umar.
Menurut Umar, dua menit setelah jatuhnya pesawat di belakang kantor Dislitbang AU, tim penyelamat tiba. Namun, lima menit kemudian, kedua penerbang itu dinyatakan meninggal.
Keduanya lalu dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, untuk diotopsi. Kondisi pesawat hancur di bagian depan, sementara gedung terbakar, tetapi tetap utuh.(Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar