![]() |
| (Analisa/hairul iman hasibuan) |
INFO TABAGSEL.com- Besok, Jumat (21/09/2012) ,205 Calon haji Tapanuli Selatan (Tapsel) akan diberangkatkan Bupati H Syahrul M Pasaribu dari Sipirok menuju Asrama haji Medan.Selanjutnya, 23 September, para calhaj akan diberangkatkan langsung menuju tanah suci.
Sebelumnya, Selasa (18/9/2012) Bupati menepung tawari 205 calon haji yang tergabung dalam kelompok Terbang (kloter) III itu di rumah dinas Bupati Tapsel, Jalan Tapian Nauli Kota Padangsidimpuan.
Dalam acara tepung tawar itu, Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu mengajak para calhaj untuk bersyukur kepada Allah, karena tahun ini diberi kesempatan memenuhi panggilan-Nya menunaikan ibadah haji.
"Bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang luar biasa ini, jalanilah tahapan haji dengan kesabaran dan keikhlasan agar nantinya pulang dengan status haji mabrur," imbuhnya.
Lebih lanjut Syahrul M Pasaribu mengimbau, agar para Calhaj mempersiapkan mental dan fisik sehingga nantinya dapat melaksanakan semua ibadah sesuai aturan dan prioritas mulai dari rukun, wajib dan sunnat sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad saw.
"Jaga kesehatan dengan mengatur pola makan yang baik, agar bisa menjalankan seluruh rukun dan sunnah haji," katanya. Diharapkannya, para Calhaj senantiasa mendoakan Kabupaten Tapsel agar terlepas dari bencana dan kesulitan.
"Doakan kami agar diberi kekuatan dan hidayah dalam memimpin daerah ini, jaga nama baik Tapsel dan negeri ini bila telah tiba ditanah suci nanti," harapnya.
Beresiko
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Tapsel Amran Hasibuan mengungkapkan, Calhaj asal Tapsel banyak yang berisiko tinggi karena umumnya berusia di atas 50 tahun.
"Dari 205 Calhaj yang berusia di atas 70 tahun sebanyak 7 orang, sedangkan dibawa 70 tahun lebih banyak lagi sehingga risiko terkena penyakit cukup tinggi," ungkapnya.
Dijelaskan, untuk Calhaj tertua dari kalangan laki-laki atas nama Syahril Dalimunthe (80) warga Batang Angkola, Kecamatan Batang Angkola, Tapsel.
Sedangkan untuk perempuan atas nama Tiadda Siregar (70) warga Kecamatan Angkola Timur.
Ditambahkan, jumlah Calhaj asal Tapsel yang diberangkatkan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, tahun 2011 lalu hanya mendekati angka dua ratus orang, sedangkan 2012 melebihi angka 200.
Lebih lanjut Amran mengatakan, jarak rentan kendali, menjadi keluhan para petugas haji yang ada di Tapsel, sebab untuk mencapai Kota Medan sebagai ibukota provinsi membutuhkan perjalanan 12 jam.
"Masalah jarak tempuh yang jauh itu kerap berdampak buruk bagi kesehatan para Calhaj yang lanjut usia," katanya.
Acara tepung tawar haji itu, dirangkai dengan pemberian uang senilai 100 real dan kain sarung kepada masing-masing Calhaj oleh Bupati Tapsel.
"Saya berharap bantuan uang real itu dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya, mohon jangan dilihat dari jumlahnya," ujarnya,seperti dikutip Harian Analisa, sembari menyebut kain sarung itu merupakan titipan dari Ketua Ekonomi Masyarakat Syariah (MES), Gus Irawan Pasaribu. (Analisa)
"Bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang luar biasa ini, jalanilah tahapan haji dengan kesabaran dan keikhlasan agar nantinya pulang dengan status haji mabrur," imbuhnya.
Lebih lanjut Syahrul M Pasaribu mengimbau, agar para Calhaj mempersiapkan mental dan fisik sehingga nantinya dapat melaksanakan semua ibadah sesuai aturan dan prioritas mulai dari rukun, wajib dan sunnat sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad saw.
"Jaga kesehatan dengan mengatur pola makan yang baik, agar bisa menjalankan seluruh rukun dan sunnah haji," katanya. Diharapkannya, para Calhaj senantiasa mendoakan Kabupaten Tapsel agar terlepas dari bencana dan kesulitan.
"Doakan kami agar diberi kekuatan dan hidayah dalam memimpin daerah ini, jaga nama baik Tapsel dan negeri ini bila telah tiba ditanah suci nanti," harapnya.
Beresiko
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Tapsel Amran Hasibuan mengungkapkan, Calhaj asal Tapsel banyak yang berisiko tinggi karena umumnya berusia di atas 50 tahun.
"Dari 205 Calhaj yang berusia di atas 70 tahun sebanyak 7 orang, sedangkan dibawa 70 tahun lebih banyak lagi sehingga risiko terkena penyakit cukup tinggi," ungkapnya.
Dijelaskan, untuk Calhaj tertua dari kalangan laki-laki atas nama Syahril Dalimunthe (80) warga Batang Angkola, Kecamatan Batang Angkola, Tapsel.
Sedangkan untuk perempuan atas nama Tiadda Siregar (70) warga Kecamatan Angkola Timur.
Ditambahkan, jumlah Calhaj asal Tapsel yang diberangkatkan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, tahun 2011 lalu hanya mendekati angka dua ratus orang, sedangkan 2012 melebihi angka 200.
Lebih lanjut Amran mengatakan, jarak rentan kendali, menjadi keluhan para petugas haji yang ada di Tapsel, sebab untuk mencapai Kota Medan sebagai ibukota provinsi membutuhkan perjalanan 12 jam.
"Masalah jarak tempuh yang jauh itu kerap berdampak buruk bagi kesehatan para Calhaj yang lanjut usia," katanya.
Acara tepung tawar haji itu, dirangkai dengan pemberian uang senilai 100 real dan kain sarung kepada masing-masing Calhaj oleh Bupati Tapsel.
"Saya berharap bantuan uang real itu dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya, mohon jangan dilihat dari jumlahnya," ujarnya,seperti dikutip Harian Analisa, sembari menyebut kain sarung itu merupakan titipan dari Ketua Ekonomi Masyarakat Syariah (MES), Gus Irawan Pasaribu. (Analisa)
.gif)






Tidak ada komentar:
Posting Komentar