JAKARTA – Belakangan polisi telah menjadi target utama aksi-aksi terori yang
terjadi di Tanah Air. Hal tersebut lantaran polisi saat ini sudah
dianggap sebagai musuh utama teroris.
"Karena dilihat sangat sederhana mereka (teroris) punya tujuan cita-cita, strategi merebut kedaulatan. Mereka menganggap polisi penghalang utama," kata Pengamat Teroris Mardigu Wowiek Prasantyo, saat berbincang dengan Okezone, Sabtu, (1/9/2012).
Pelaku teroris di Solo, lanjut Mardigu, hanya ingin memberikan pesan untuk di lokal Indonesia saja, bukan untuk dunia Internasional. "Jadi memang sudah bergeser, musuh utamanya polisi, tidak menyerang ulama, atau tempat Ibadah," tegasnya.
Mardigu membantah bahwa aksi teror di Solo, terkait dengan rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton.
"Enggak ada hubungan dengan kedatangan Hillry Clinton, karena hilari akan datang ke Jakarta," tukasnya.
Seperti yang diketahui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton direncanakan akan mengunjungi Indonesia pada 3 September 2012. Kunjungan ini merupakan dari lawatan resmi Clinton ke negara-negara Asia Pasifik.
Seperti yang diberitakan, baku tembak terjadi di Jalan Veteran, Solo pada Jumat, 31 Agustus 2012 malam antara pengendara sepeda motor yang diduga teroris dengan anggota Densus 88. Akibatnya, tiga orang tewas dalam baku tembak tersebut. Dua orang yang tewas dari pihak terduga teroris dan satu orang personil tim Densus 88 atas nama Bripda Suherman. Sedangkan satu orang lainnya ditangkap hidup-hidup di Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Sebelumnya pada Kamis, 30 Agustus 2012 seorang polisi menjadi korban penembakan orang tidak dikenal di Pos Polisi Plasa Singosaren, Solo, Jawa Tengah.
Setelah sempat kritis dan dibawa ke RS PKU Muhammadiyah, namun nyawa
Bripka Dwi Data tak bisa diselamatkan. Dia tewas setelah dadanya tertembus timah panas oleh pelaku.
Dan pada Jumat, 17 Agustus 2012, pos pengamanan Lebaran di perempatan Gemblekan, Jalan Yos Sudarso, Solo, Jawa Tengah, diberondong tembakan oleh dua orang tidak dikenal yang menaiki sepeda motor. Pelaku juga melempar granat.
Akibatnya dua polisi terluka yaitu Bripka Hendro dan Briptu Kukuh. Bripka Hendro sehari-hari bertugas di Mapolsek Serengan terkena tembakan di pinggul. Sedangkan Briptu Kukuh, anggota Satlantas Polres Solo, terkena tembakan di bagian kaki. Dua polisi yang tertembak langsung dibawa ke Rumah Sakit Kasih Ibu untuk menjalani perawatan.
( Okezone )
"Karena dilihat sangat sederhana mereka (teroris) punya tujuan cita-cita, strategi merebut kedaulatan. Mereka menganggap polisi penghalang utama," kata Pengamat Teroris Mardigu Wowiek Prasantyo, saat berbincang dengan Okezone, Sabtu, (1/9/2012).
Pelaku teroris di Solo, lanjut Mardigu, hanya ingin memberikan pesan untuk di lokal Indonesia saja, bukan untuk dunia Internasional. "Jadi memang sudah bergeser, musuh utamanya polisi, tidak menyerang ulama, atau tempat Ibadah," tegasnya.
Mardigu membantah bahwa aksi teror di Solo, terkait dengan rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton.
"Enggak ada hubungan dengan kedatangan Hillry Clinton, karena hilari akan datang ke Jakarta," tukasnya.
Seperti yang diketahui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton direncanakan akan mengunjungi Indonesia pada 3 September 2012. Kunjungan ini merupakan dari lawatan resmi Clinton ke negara-negara Asia Pasifik.
Seperti yang diberitakan, baku tembak terjadi di Jalan Veteran, Solo pada Jumat, 31 Agustus 2012 malam antara pengendara sepeda motor yang diduga teroris dengan anggota Densus 88. Akibatnya, tiga orang tewas dalam baku tembak tersebut. Dua orang yang tewas dari pihak terduga teroris dan satu orang personil tim Densus 88 atas nama Bripda Suherman. Sedangkan satu orang lainnya ditangkap hidup-hidup di Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Sebelumnya pada Kamis, 30 Agustus 2012 seorang polisi menjadi korban penembakan orang tidak dikenal di Pos Polisi Plasa Singosaren, Solo, Jawa Tengah.
Setelah sempat kritis dan dibawa ke RS PKU Muhammadiyah, namun nyawa
Bripka Dwi Data tak bisa diselamatkan. Dia tewas setelah dadanya tertembus timah panas oleh pelaku.
Dan pada Jumat, 17 Agustus 2012, pos pengamanan Lebaran di perempatan Gemblekan, Jalan Yos Sudarso, Solo, Jawa Tengah, diberondong tembakan oleh dua orang tidak dikenal yang menaiki sepeda motor. Pelaku juga melempar granat.
Akibatnya dua polisi terluka yaitu Bripka Hendro dan Briptu Kukuh. Bripka Hendro sehari-hari bertugas di Mapolsek Serengan terkena tembakan di pinggul. Sedangkan Briptu Kukuh, anggota Satlantas Polres Solo, terkena tembakan di bagian kaki. Dua polisi yang tertembak langsung dibawa ke Rumah Sakit Kasih Ibu untuk menjalani perawatan.
( Okezone )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar