Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI, Roy Suryo,
menilai kiamat internet yang santer diberitakan akan terjadi pada Senin
(9/7) adalah bisnis terselubung alias upaya untuk mengkomersialisasikan
konsultasi dan antivirus.
"Kiamat internet ini malahan lebih bertujuan bisnis, jualan konsultasi dan antivirus," kata Roy Suryo di Jakarta, Senin. Menurut Roy yang juga dikenal sebagai pakar telematika, kekhawatiran terhadap fenomena "Internet Doomsday" atau kiamat internet pada 9 Juli 2012 merupakan sesuatu yang berlebihan.
Hal itu karena efek DNSChange yang diakibatkan oleh perbuatan Hacker Estonia pada November 2011 sudah diantisipasi dengan baik oleh FBI.
Bagi Indonesia sendiri hanya sekitar 0,003 persen pengguna saja yang akan terpengaruh.
"Kekhawatiran akan kiamat internet itu agak `lebay`, untuk Indonesia hanya 0,003 persen pengguna saja yang akan terpengaruh. So, santai saja berinternet," katanya.
Roy menyarankan agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu menanggapi fenomena tersebut secara berlebihan.
"Masyarakat tenang-tenang saja, tidak usah terlalu dianggap. Kalau ada pakar-pakar yang menakut-nakuti itu lebay. Mungkin agar mereka ngetop saja, atau sekarang kan banyak pakar yang berani berbohong, mengkhianati ilmu demi uang. Jadi kiamat internet ini efeknya di Indonesia tidak ada apa-apanya," katanya.
Heboh kiamat internet sendiri berawal pada musim dingin 2011 ketika FBI mengadakan operasi yang diberi nama "Operation Ghost Click".
Dalam operasi itu FBI berhasil menangkap enam hacker di Estonia yang sudah menginfeksi virus malware DNS Changer di lebih dari 4 juta komputer di dunia.
Virus itu dinilai berbahaya karena memungkinkan penjahat di dunia cyber untuk bisa mengendalikan server DNS komputer korbannya untuk mengarahkannya ke server-server DNS palsu yang telah disiapkan sebelumnya.
Di samping itu, virus juga mampu menginfeksi router-router dan memanipulasi DSN server dari router tersebut. Hal itu menyebabkan seluruh perangkat yang terkoneksi melalui router itu akan tersesat dan mengalami kiamat internet.
Domain Name Server (DNS) merupakan sarana penerjemah antara bahasa manusia dengan alamat Internet Protocol (IP) yang berupa angka.
Pada Maret 2012, FBI telah mendapatkan izin dari pengadilan untuk membiarkan server membersihkan DNS mereka sendiri.
Jika ketika itu server DNS Changer dimatikan maka akan ada 4 juta komputer di seluruh dunia tidak bisa mengakses internet.
Karena itu, FBI memutuskan untuk memberikan perpanjangan waktu sampai 9 Juli 2012 agar para server dapat berbenah diri.
Banyak pakar antivirus mengatakan bagi pemilik komputer yang selalu memperbaharui antivirusnya, kiamat internet tidak akan berdampak apapun. (tp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar