Pelatih sepak bola nasional, Junaidi |
Samarinda (ANTARA News) - Pelatih sepak bola nasional, Junaidi meninggal dunia Minggu sore usai bermain bola pada laga eksebisi Balikpapan All Stars melawan Samarinda All Star di Stadion Sempaja Samarinda, dan diduga terkena serangan jantung.
Pria yang akrab di sapa bang Jun itu mengeluh sakit di bagian dada, setelah sebelumnya sempat bermain bola sekitar lima belas menit pada laga persahabatan tersebut.
Menurut saksi mata Dimas Raditya, bang Jun sempat mendapat pertolongan oleh tim medis di lapangan Sempaja, sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Saharani Samarinda untuk penanganan lebih lanjut.
"Bang Jun sempat mengatakan bajunya terasa sesak, dan tiba -tiba jatuh pingsan, bertepatan itu pula ada mobil ambulance yang membawa oksigen dan bang Jun segera mendapatkan penanganan," jelas Dimas, yang juga sebagai meneger tim all star Samarinda.
Menurut Dimas, sebelumnya tak ada tanda-tanda mantan pemain dan pelatih Persiba Balikpapan ini pergi "begitu cepat", karena sejak dalam lapangan tidak ada perilaku berubah pada diri Bang Jun.
"Dari awal di lapangan Bang Jun bercanda terus dengan kami-kami ya sesuai dengan ciri khasnya, makanya saya juga sempat kaget dia begitu cepat pergi," terang Dimas.
Sedianya laga eksebisi pada sore itu mengagendakan dua pertandingan yakni tim samarinda all star melawan balikpapan all Star,dan pertadingan kedua antara tim PON Kaltim melawan tim Selection.
Namun karena musibah yang terjadi, terpaksa laga uji coba partai kedua dibatalkan, dan para pemain langsung menuju Rumah Sakit tempat bang Jun dirawat.
"Tentunya kami sangat kehilangan dengan kepergian Bang Jun, sebagai teman, panutan sekaligus motivator bagi kami para pengurus bola yang masih muda," terang Dimas.(RMT/M019)