DAFTAR BERITA

Senin, 09 Juli 2012

Dodol Salak Merah Tapsel Menjadi Primadona di Jogya Expo

Dodol salak merah (JIBI/Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

INFO TABAGSEL.com-Dodol Salak merah dari Tapanuli Selatan menyedot perhatian pada Jogya Expo 2012 dan banyak dimuat di surat kabar Jogya dan Jawa Tengah.
Salah satu media cetak yang memuat Dodol Salak Merah Tapsel ini adalah Harian Solo Pos yang dipublikasikan kemarin.Berikut ini kami tampilkan cuplikan artikel tersebut :

MAKANAN SEHAT: Dodol Salak Merah Kaya Vitamin C

 Olahan salak menjadi manisan atau keripik sudah biasa ditemukan. Kini aneka jenis olahan salak telah berinovasi menjadi aneka produk makanan lainnya seperti dodol yang kaya vitamin C.
Jika salak pada umumnya memiliki warna daging kuning gading dan cerah, lain halnya dengan salak asal Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara (Sumut). Buahnya memiliki semburat warna merah pada permukaan.
“Salak sudah khas di Tapsel dan Padang Sidempuan, khususnya salak merah yang sekarang banyak diolah jadi oleh-oleh,” kata Lena Dalimunthe, pemasar olahan salak merah, saat mengikuti pameran UMKM di JEC, Minggu (8/7).
Lena mengatakan, jenis buah Salacca itu rasanya sedikit berbeda dari salak pondoh atau salak bali yang dikenal manis. Buah tropis khas Tapanuli dan Padang Sidempuan ini memiliki rasa manis asam dan agak sepat. Kekhasan lainnya yaitu beraroma harum meski sudah diolah jadi produk.
Menurut Lena keunikan semburat merah dan rasa sepat itulah yang menjadi gizi dan modal untuk diolah menjadi produk-produk turunan. “Sepat itu karena kandungan vitamin C banyak, kalau di catatan terdapat 54 miligram dalam 100 gram buah, lebih banyak kalau dibandingkan varietas lain yang hanya dua miligram,” terang Lena.
Pendamping produksi UMKM di Tapanuli Selatan, Linda Hutasoit menjelaskan, mengolah salak menjadi berbagai produk makanan dan minuman memang sudah banyak dilakukan.
“Untuk mencari produk lain yang lebih baru, unik dan tahan lama, salak kemudian dibuat bermacam varian olahan kalau tadinya keripik, sekarang ada dodol, sirup, madu, dan juga agar-agar,” katanya di stan pameran.
Menurut Linda, hasil olahan baru itu awalnya hanya dikenal di masyarakat setempat karena pemasarannya belum besar. Di samping itu, masyarakat belum banyak mengenal olahan baru salak merah. Dengan upaya memasarkan lebih luas, produk dikemas dengan kemasan menarik dan mengikuti berbagai pameran.
Meski produk yang ada merupakan hasil olahan, tetapi secara rasa tetap mempertahankan sari rasa buah aslinya. Rasa khas buah berkulit seperti sisik ular itu tetap kuat pada produk-produk inovasinya. “Beberapa produk sudah dicampur bahan lain, tapi untuk salak merah tetap ada khas rasa sepatnya,” kata dia.
Dodol salak merah sendiri dibuat dengan campuran tepung ketan sebagai perekat dan rasa kenyalnya. Rasa salaknya tetap kuat dengan bau harum yang masih terasa. “Pernah dari Kabupaten menginformasikan ada penelitian Amerika mengatakan salak Tapsel dan Sidempuan memiliki banyak vitamin C, jadi baik juga untuk produk olahan yang mempertahankan cita rasa asli,” lanjutnya.(SoloPos)

Tidak ada komentar: